Banyuwangi, 30 April - Pertamina terus berupaya merangkul dan memberikan dukungan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) terdampak wabah COVID-19, termasuk pekerja harian sektor nonformal di wilayah Jawa Timur. Kelompok masyarakat tersebut termasuk yang terkena dampak ekonomi pada masa pencegahan penyebaran pandemi ini.
Kegiatan mencari nafkah harian seperti buruh bangunan, buruh tani, tukang becak, penjaja makanan keliling, yang menjadi sumber pemasukan sehari-hari harus terhenti untuk sementara.
Sebanyak 916 karung beras, diserahkan kepada Pemerintah Kab. Banyuwangi. Selain menjalankan tugas utama mendistribusikan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquified Petroleum Gas (LPG) melalui Marketing Operation Region (MOR) V Jatimbalinus, Pertamina, bersama dengan Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Banyuwangi juga mengambil peran lebih untuk membantu meringankan beban masyarakat terdampak pencegahan penyebaran wabah COVID-19.
Penyerahan bantuan diwakili oleh Manager Fuel Terminal (FT) Tanjung Wangi, Hardjito didampingi oleh Sales Branch Manager Pertamina wilayah Banyuwangi, Fakhri Rizal Hasibuan yang diterima langsung oleh Bupati Banyuwangi. Hardjito menyampaikan dampak berlakunya social dan physical distancing sangat terasa bagi MBR yang selama pandemi ini belum tentu mendapatkan penghasilan. "Pertamina berupaya membantu, dengan harapan dukungan ini dapat memberikan semangat bagi masyarakat dan tetap dapat menjaga kesehatan sampai wabah COVID-19 ini berlalu," ujar Hardjito.
Sementara itu Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas pada saat menerima dukungan dari Pertamina dan Hiswana Migas menyampaikan ucapan terima kasih nya. "Kami mewakili seluruh masyarakat di Kab. Banyuwangi merasa besar hati dengan adanya dukungan dan perhatian dari Pertamina beserta mitra nya Hiswana Migas, karena sebagian besar MBR ini tidak dapat mencari nafkah pada masa pencegahan penyebaran pandemi ini," ujar Abdullah.
Sebelumnya, Pemerintah masih mengkhawatirkan prediksi dari Food and Agriculture Organization (FAO) tentang potensi adanya krisis pangan di tengah pandemi COVID-19. Ada 7 (tujuh) provinsi di Indonesia yang stok berasnya berada pada posisi defisit. "Namun untuk Banyuwangi hingga saat ini masih mencukupi, dengan tambahan bantuan dari Pertamina dan Hiswana Migas sebanyak 4,5 Ton, semoga dapat memberikan manfaat bagi lebih banyak lagi masyarakat di Kab. Banyuwangi," tambah Abdullah.
Perwakilan Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Banyuwangi, Johan Sucipto juga menyampaikan rasa syukur dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat yang membutuhkan di masa yang sulit ini. "Di wilayah Banyuwangi dan juga beberapa kabupaten lain, kondisi yang hampir sama juga terjadi. Bersama dengan Pertamina kami memiliki kesempatan untuk berbagi dengan sesama, supaya dapat saling bahu-membahu bertahan hingga masa pencegahan penyebaran COVID-19 ini usai," kata Johan.
Sementara pada hari ini juga, Pertamina dan Hiswana Migas memberikan dukungan bagi masyarakat di Kab. Lamongan. Bantuan berupa 800 paket bahan makanan pokok, 2.000 lembar masker bedah, 500 setelan hazmat, dan khusus bagi Tenaga Kesehatan (Nakes) Pertamina memberikan 250 voucher Pertamax serta layanan ganti oli gratis. Hal serupa juga dilaksanakan di Kab. Sidoarjo, sebanyak 100 karung beras diserahkan kepada Pemerintah Daerah, agar dapat meringankan beban MBR di masa-masa yang penuh kekhawatiran ini.
Sales Area Manager (SAM) Pertamina Wilayah Jawa Timur I, Fedy Alberto pada saat menyerahkan bantuan kepada Bupati Lamongan menyampaikan, "Pertamina Group bersama dengan mitra kerjanya Hiswana Migas tetap senantiasa berupaya melayani kebutuhan BBM dan LPG masyarakat seraya berbagi energi tulus yang tak berhenti, sebagai wujud bakti Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk Indonesia," tutup Fedy.