JAKARTA – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menyerahkan penghargaan PROPER Emas tahun 2018 kepada Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy (“PGE”), Ali Mundakir. Acara bertajuk malam anugerah lingkungan PROPER 2018 tersebut bertempat di Hotel Bidakara Grand Pancoran Jakarta Selatan, pada Kamis (27/12/2018). Penghargaan ini merupakan PROPER Emas ke-8 yang diperoleh PGE melalui Area Kamojang.
Berdasarkan Permen LH Nomor 3 Tahun 2014, penghargaan PROPER Emas diberikan untuk perusahaan yang memenuhi kriteria yakni mampu mengembangkan inovasi yang signifikan dalam aspek sumber daya alam dan sekaligus mengimplementasikan program pengembangan masyarakat dengan tata kelola yang baik.
“Pencapaian ini merupakan bukti wujud kepedulian Perusahaan terhadap Lingkungan dan Kemandirian Masyarakat sekitar Lingkungan Operasi PGE, kami berharap apa yang kami lakukan ini dapat bermanfaat dan memberikan berkah untuk Kelestarian Alam Indonesia” ucap Ali usai menerima Piala PROPER Emas dari Menteri LHK.
Sehari kemudian, PGE Area Kamojang juga mendapatkan penghargaan PROPERDA Emas dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat. Penghargaan diserahkan pada Malam Anugerah PROPER dan PROPERDA Jawa Barat, di Hotel El Royale Bandung, pada Jumat (28/12/2018).
Dalam kesempatan tersebut Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat, Nana Nasuha Djuhri menegaskan, pihaknya menilai para pelaku usaha bagaimana mengelola lingkungan hidup di wilayah kerjanya.
Hal senada juga disampaikan oleh Dida Migfar Ridha selaku Direktur Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Pesisir dan Laut Kementerian LHK.
"Mudah-mudahan apa yang dilakukan ini bisa berdampak terhadap perbaikan kualitas lingkungan dan mudah-mudahan kita bisa menyelesaikan melalui kolaborasi bersama pemerintah dan dunia usaha," ujarnya.
PGE Area Kamojang terus mengembangkan inovasi salah satunya melalui program Budidaya Kentang Geothermal yang merupakan program unggulan di tahun 2018. Program tersebut memicu pengembangan sebuah alat sterilisasi media tanam cocopeat menggunakan uap geothermal untuk budidaya bibit kentang yang diberi nama “Geotato”. Geotato dapat menggantikan gas elpiji dan kayu bakar yang sebelumnya digunakan para petani kentang dalam kegiatan sterilisasi media tanam cocopeat sehingga dapat mengurangi emisi sebesar 1992,23 Kg CO2eq/tahun. Hasil uji Laboratorium Manajemen Produksi Tanaman UGM juga menunjukkan adanya peningkatan kualitas dari cocopeat yang disterilisasi dengan uap geothermal dalam hal peningkatan kapasitas penyimpanan air, penurunan daya hantar listrik dan memiliki pH ideal untuk pertumbuhan tanamam kentang.
Selain itu PGE Area Kamojang bekerja sama dengan BBKSDA JABAR dan Forum Raptor Indonesia terus melakukan upaya penyelamatan dan pelestarian satwa elang melalui pengelolaan Pusat Konservasi Elang Kamojang (PKEK). Pusat konservasi berstandar IUCN (International Union for Conservation of Nature) ini memiliki program utama yakni penyelamatan, rehabilitasi, serta pelepasliaran satwa elang yang berasal dari hasil sitaan maupun serahan masyarakat secara sukarela. Pusat Konservasi Elang Kamojang telah merehabilitasi 162 ekor elang dan 29 ekor diantaranya telah berhasil dilepasliarkan ke habitat alaminya. Di tahun 2018 ini, PKEK juga menginisiasi program breeding elang dan sejak tahun 2014 telah lebih dari 30.000 orang berkunjung ke PKEK dan memperoleh edukasi mengenai perlindungan satwa elang.
PGE Area Kamojang juga mengimplementasikan beragam program lainnya diantaranya pengembangan Geothermal Information Center (GIC), penyelengaraan Kontes Domba Tingkat Kabupaten Bandung, Tur Wisata Kopi Geothermal, pengembangan kelompok homestay Kamojang, melakukan upaya revitalisasi Danau Pangkalan dan program lainnya yang saling berkesinambungan untuk mewujudkan kawasan wisata terpadu, Desa Wisata Geothermal Kamojang.
Penghargaan ini juga bertepatan dengan telah beroperasinya PGE Area Kamojang selama 35 tahun. Selain menjaga kehandalan operasi, PGE juga mampu melakukan praktek pengelolaan lingkungan dan pengembangan community development yang baik.*PGE