Cilacap – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap menginisiasi penyelenggaraan pelatihan sistem pertanian terpadu (Integrated Farming System) bagi warga Kelurahan Kutawaru, Kecamatan Cilacap Tengah. Dalam pelatihan ini, Kilang Cilacap berkolaborasi dengan Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap.
Kegiatan diselenggarakan di komplek Pasar UMKM Amarta Kutawaru, diikuti 25 peserta dari kalangan petani, peternak, maupun pembudidaya ikan, Kamis (25/5/2023).
Area Manager Commrel & CSR PT KPI RU IV, Cecep Supriyatna menerangkan pelatihan ini merupakan pengembangan program Masyarakat Mandiri Kutawaru (Mamaku) yang memiliki sub kegiatan. Di antaranya budidaya kepiting cangkang lunak, pengembangan UMKM, dan pengelolaan sampah. “Pelatihan ini mengintegrasikan pengelolaan potensi pertanian dan peternakan di Kutawaru,” katanya.
Direncanakan, hasil dari pelatihan ini nantinya diaplikasikan dengan memanfaatkan kotoran burung puyuh yang juga sedang dikembangkan. “Peternakan burung puyuh, bantuan dari Pertamina sedang berkembang dengan baik di Kutawaru. Itulah yang melatarbelakangi kami memberikan pelatihan ini,” ujar Cecep.
Kabid Tanaman Pangan pada Dinas Pertanian Cilacap, Mlati Asih Budiarti menerangkan Integrated Farming System didasarkan pada konsep pertanian berkelanjutan. “Produktivitas tetap tinggi dan dalam waktu bersamaan tetap mempertahankan basis sumber daya. Kegiatan usaha pertanian, perkebunan, dan peternakan secara terpadu dalam satu kawasan,” ungkapnya.
Saat ini pemenuhan kebutuhan pangan Jawa Tengah dan Nasional, salah satunya disuplai dari Kabupaten Cilacap yang memiliki lahan pertanian 66 ribu hektar. “Konsep pertanian terpadu mengolaborasikan potensi peternakan dengan pertanian. Rumputnya bisa untuk pakan sapi, dan kambing. Sedangkan di Kutawaru ini ada potensi kotoran burung puyuh bisa sebagai pupuk tanaman,” tutur Mlati.
Lurah Kutawaru, Edy Harjanto menyambut antusias pelatihan yang diinisiasi PT KPI RU IV Cilacap. “Kami sangat senang dan berharap program pelatihan ini bisa benar-benar berkembang dan bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu dilakukan serah terima bantuan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) program Integrated Farming System senilai lebih dari Rp 122 juta.
Selain dari Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap dan pemerintah kelurahan dan kecamatan setempat, kegiatan juga dihadiri kalangan akademisi dari Politeknik Negeri Cilacap (PNC).