BALIKPAPAN - Dampak pandemi COVID-19 menyasar ke seluruh kehidupan masyarakat, termasuk untuk Rumah Cagar Budaya (RCB) Dahor yang ditutup sejak pertengahan bulan Maret lalu.
Sejak diberlakukannya larangan beraktivitas oleh Pemerintah, RCB Dahor langsung menghentikan berbagai kegiatannya, seperti menerima kunjungan wisatawan, pagelaran acara bersama berbagai komunitas di Balikpapan, serta acara rutin lainnya seperti kerja bakti dan senam yang biasa dilakukan tiap bulannya.
Rudiansyah, salah satu relawan pegiat RCB Dahor yang tergabung dalam Dahor Heritage Balikpapan mengungkapkan, sebelum pandemi angka kunjungan wisatawan lokal maupun luar Balikpapan mencapai 200 pengunjung setiap bulannya. Sejak pertengahan Maret RCB Dahor ditutup untuk mencegah penularan virus Corona.
“Sudah 4 bulan kami tutup guna mengurangi potensi penyebaran pandemi, termasuk membatalkan beberapa kegiatan yang telah dijadwalkan untuk dilaksanakan di RCB Dahor,” ujar Rudiansyah, pada Selasa, 30 Juni 2020.
Region Manager Communication, Relation and CSR Kalimantan Roberth M.V. Dumatubun menyampaikan bahwa bantuan berupa perlengkapan protokol pencegahan covid tersebut diberikan oleh Pertamina untuk mengantisipasi new normal.
“Bantuan berupa dispenser pencuci tangan beserta sabun, hand sanitizer, tisu dan cairan pembersih ruangan untuk menjaga kebersihan apabila dibuka kembali untuk umum”, terang Roberth.
“Saat ini RCB Dahor memang belum dibukauntuk umum, namun tetap menerima beberapa kunjungan terbatas, seperti keperluan riset dan penelitian,” lanjutnya.
Dirinya juga menyampaikan, agar nantinya RCB Dahor dapat semakin bermanfaat, tidak hanya untuk keperluan pendidikan dan sejarah perkembangan industri minyak di Kota Balikpapan, tetapi dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan komunitas.
“Semakin banyak yang berkunjung, semakin banyak masyarakat yang mencintai RCB Dahor,” tutupnya. *MOR VI/HM