DUMAI – Efek asap kiriman kebakaran lahan dan hutan (karlahut) kembali terasa di Kota Dumai, tak terkecuali di lingkungan kilang Pertamina Refinery Unit (RU) II Dumai. Selain melakukan sosialisasi kepada internal Pertamina, imbauan yang disertai dengan pemberian masker secara gratis pun dilakukan kepada masyarakat sekitar, khususnya di Kelurahan Tanjung Palas yang merupakan Ring 1 Kilang Pertamina Dumai. Pembagian masker ini melibatkan pekerja muda Pertamina sekaligus Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Tanjung Palas pada Senin (26/8).
Unit Manager Comm., Relations & CSR Pertamina RU II Muslim Dharmawan menyatakan kegiatan ini merupakan upaya Pertamina dalam membantu mengurangi efek asap kiriman karlahut. Kegiatan serupa juga pernah dilakukan Pertamina RU II saat tingginya intensitas kiriman asap karlahut pada awal tahun 2019 dengan membagikan hingga 1.000 masker.
“Ini merupakan sumbangsih kecil kami untuk mengurangi dampak asap karlahut mengingat berdasarkan pemantauan tim HSSE Pertamina RU II, kondisi udara beberapa hari ini sudah melewati ambang batas sehat. Sehingga masyarakat perlu mendapatkan informasi pentingnya menggunakan masker apabila hendak berkegiatan di luar rumah," ungkap Muslim.
Berbeda dengan kegiatan bagi-bagi masker sebelumnya, kali ini Muslim menyatakan pihaknya sengaja melibatkan para pekerja khususnya kaum milenial untuk ikut turun langsung ke lapangan sekaligus menjadi ajang silaturahmi Pertamina dengan masyarakat sekitar. Dalam waktu yang relatif singkat, ia mengumpulkan perwakilan pekerja untuk bersama-sama dengan LPMK Tanjung Palas dalam membagikan masker ke beberapa titik di Kelurahan Tanjung Palas di antaranya wilayah Jalan Makmur, Jalan Budi, SMPN 16 Tanjung Palas dan SDN 021 Tanjung Palas.
“Pagi ini kami lihat asap cukup tebal menyelimuti Kota Dumai. Untuk itu kami berinisiatif menggelar bagi-bagi masker dan mengumpulkan beberapa orang pekerja muda Pertamina untuk ikut turun ke lapangan. Kurang lebih sekitar 500 masker kami bagikan hari ini langsung kepada warga masyarakat di rumah-rumah, sekolah atau pengendara motor yang melintas di jalan raya”, imbuh Muslim.
Salah satu perwakilan pekerja Pertamina Bambang Imawan sangat antusias turun ke lapangan mengingat kegiatan sosial kemasyarakatan telah menjadi salah satu bentuk kegiatan luar kantor yang sering ia geluti.
Menurutnya, di Pertamina para pekerja memang diimbau untuk meningkatkan kontribusi terhadap lingkungan sebagai upaya meningkatkan kepedulian sosial dan juga akan berdampak kepada pengembangan individu.
“Di tengah kondisi yang telah berlangsung beberapa hari ini saya sempat berpikir apa yang bisa saya lakukan. Alhamdulillah, di sela-sela kesibukan kerja saya masih mendapatkan kesempatan dari perusahaan untuk sedikit memberikan kontribusi kepada lingkungan," ungkap Bambang yang sehari-hari bekerja di bagian Refinery Planning and Optimization (RPO) ini.
Terkait dengan kualitas udara Muslim kembali menjelaskan di internal Pertamina RU II, Tim HSSE rutin melakukan pengecekan kualitas udara menggunakan alat ukur Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU). Selama gumpalan asap mulai selimuti langit Kota Dumai, terdeteksi kualitas udara khususnya di pagi hari berada pada kategori tidak sehat.
Pihaknya pun terus menyiagakan sejumlah masker sekiranya perlu dibagikan dalam keadaan mendesak. Rencananya, apabila masih terlihat kiriman asap yang tebal di esok hari (27/08) pihaknya akan memusatkan pembagian masker di sekolah-sekolah.
“Kami terus menghimbau kepada para pekerja RU II maupun kepada masyarakat untuk terus berhati-hati di tengah kondisi yang tengah dialami oleh Kota Dumai. Penggunaan masker dan mengurangi kegiatan luar rumah adalah beberapa hal yang dapat dilakukan. Kami berharap dan berdoa agar kondisi dapat segera kembali seperti semula”, pungkas Muslim.*RU II