CILACAP - Upaya warga masyarakat Desa Klaces, Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap, untuk memiliki masjid baru akhirnya bakal segera terwujud. Dibantu pendanaan yang dikumpulkan secara swadaya dari para pekerja Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap, pembangunan masjid itu pun secara resmi dimulai, pada Kamis, 5 November 2020.
Peletakan batu pertama dilakukan oleh Ketua Badan Dakwah Islam (BDI) merangkap Ketua Baituzakkah Pertamina (Bazma) Sugiyo, didampingi Camat Kampung Laut Asep Kuncoro, dan Kepala Desa Klaces Sugino.
Momen tersebut disaksikan juga melalui daring oleh General Manger RU IV Joko Pranoto, dan tim manajemen yang tengah mengikuti pengajian rutin dari Masjid Baiturrahmah, Lomanis.
Rencananya masjid yang terletak di pinggir perairan Segara Anakan ini akan diberi nama Al-Qudwah. “Menyesuaikan sumber dana pembangunan masjid yang mayoritas berasal dari jama’ah pengajian Al-Qudwah,” jelas Sugiyo.
Al-Qudwah sendiri merupakan kelompok pengajian yang anggotanya adalah tim manajemen dan section head di Pertamina RU IV. Masjid yang dibangun di atas tanah wakaf seorang warga seluas 2.800 meter persegi itu direncanakan menelan anggaran sebesar Rp 600 juta.
“Lokasi masjid nantinya dilengkapi dengan dermaga tambat bagi perahu dan kapal-kapal yang melintas di wilayah tersebut,” tambah Sugiyo.
Dermaga ini sengaja disiapkan khusus oleh Pertamina RU IV. "Dermaga sederhana saja, untuk memudahkan wisatawan, karena kalau berhenti di dermaga Kecamatan terlalu jauh,” lanjut Sugiyo.
Fasilitas dermaga dibuat melalui proses pembebasan tanah milik seorang warga. “Terimakasih para pekerja Pertamina, selain diberi sarana ibadah, warga kami juga dibuatkan akses agar mudah mencapai masjid, semoga menjadi bekal di akhirat kelak,” ujar Asep.
Masjid yang akan dibangun menghadap arah perairan itu, menurut Asep, akan dijadikan ikon bagi Desa Klaces. “Supaya Kampung Laut lebih dikenal lagi oleh masyarakat luas, karena ada ikon masjid megah di sini,” harapnya.
Sementara, Sugino, Kepala Desa Klaces mengungkapkan bahwa teknis pembangunan masjid dilakukan dengan mengerahkan tenaga lokal dibantu gotong royong warga.
Budaya sedekah dan berbagi yang digaungkan Joko kepada pekerjanya, dihimpun melalui Bazma dan telah banyak disalurkan melalui beberapa program BDI pada berbagai kegiatan sosial.
“Setidaknya turut mendongkrak citra perusahaan menjadi lebih baik di mata masyarakat sekitar sebagai perusahaan BUMN yang proaktif menjalankan program tanggung jawab sosial lingkungan,” pungkas Joko. *RU IV/HM