Bojonegoro - Batik adalah salah satu warisan budaya Indonesia yang telah dikenal dunia. Ada banyak jenis batik dengan beragam corak dan motif yang rata-rata menyiratkan nilai-nilai akan keunikan seni dari setiap daerah. Begitu juga di Kabupaten Bojonegoro, sebuah kabupaten yang terletak di paling barat dari propinsi Jawa Timur ini, batik adalah salah satu warisan budaya yang telah hidup dan berkembang di keseharian masyarakatnya.
Sebagai bagian dari komitmen PT Pertamina EP Cepu (PEPC) terhadap nilai-nilai kearifan lokal, PEPC sangat menaruh perhatian terhadap kesenian batik di Bojonegoro. Salah satu bentuk nyata dari keseriusan PEPC dalam memberikan perhatian terhadap kesenian batik di Bojonegoro atau yang dikenal dengan Batik Jonegoroan ini adalah agar lebih memiliki nilai keekonomian bagi peningkatan taraf hidup masyarakat sekitar wilayah operasi PEPC.
Sejak tahun 2015, PEPC telah melakukan Program Peningkatan Kompetensi Pengrajin Batik bagi para pengrajin batik yang berada di sekitar wilayah operasinya atau di sekitar projek Jambaran-Tiung Biru (JTB). Hingga sekarang, PEPC melalui program ini telah mampu mengantarkan beberapa pengrajin batik di Bojonegoro dalam memasarkan hasil produknya tidak hanya di sekitar Bojonegoro, tetapi juga menjangkau pangsa pasar di luar Jawa.
Pada tahun 2016, PEPC bersama Ademos (Asosiasi untuk Demokrasi dan Kesejahteraan Sosial), salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat dari Bojonegoro, memberikan pendampingan kepada 25 pengrajin batik di sekitar wilayah proyek JTB. Adapun 25 pengrajin batik ini berasal dari 5 (lima) Desa yaitu: Bandungrejo, Kaliombo, Kalisumber, Dolokgede, dan Desa Pelem.
Melalui Program Peningkatan Kompetensi Pengrajin Batik ini, para pengrajin diajak sinau bareng (belajar bersama). Materi yang dibahas tentang teknik pembatikan dengan memakai pewarna alam; pendidikan dan pelatihan manajemen organisasi, yaitu kelompok usaha batik; pendidikan dan pelatihan penguatan pemasaran online dan jaringan; serta studi banding ke daerah lain yang telah memiliki manajemen home industry dalam kerajinan batik.
Teknik membatik pewarna alam ini dengan memanfaatkan bahan-bahan dasar yang dengan sangat mudah didapatkan di lingkungan sekitar para pembatik, semisal pemanfaatan daun bambu biji, batang pohon secang, kulit batang pohon mahoni, dan sebagainya yang sangat melimpah di lingkungan sekitar.
Selain melalui program pelatihan dan pendidikan peningkatan kompetensi pengrajin batik ini, PEPC juga giat membantu memfasilitasi para pengrajin batik lokal dengan mengikutkan para pengrajin batik di berbagai event dan pameran. Melalui berbagai jenis pelatihan dan pendidikan untuk para pengrajin batik tersebut di atas, PEPC ingin mewujudkan kontribusi dalam menciptakan kemandirian masyarakat di sekitar industri hulu migas agar lebih mampu mengenali dan mengembangkan potensi lokal yang ada.Meningkatkan sumber daya masyarakat setempat agar memiliki kemampuan dan kesempatan yang lebih dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat, serta mengedukasi masyarakat sekitar bahwa PEPC memiliki komitmen yang tinggi dalam melestarikan nilai-nilai kearifan lokal dan selalu memperhatikan lingkungan dan masyarakat sekitar dalam setiap kegiatannya.•EA-WP