Semarang – Program CSR Pertamina di Desa Tambakrejo, Semarang Jawa Tengah saat ini bisa dikatakan cukup berhasil, hal ini terlihat dari hasil tinjauan lapangan yang dilakukan tim Pertamina MOR IV.
Saat ini, program yang berjalan kian mendapatkan perhatian dari masyarakat sekitar, bahkan pengembangan program yang sudah berjalan bisa dibilang melebihi target bahkan inovasi program pun sudah mulai dilakukan masyarakat.
Hal itu dapat dibuktikan dengan pengembangan program budidaya mangrove dan cemara laut yang semakin hari kian bertambah seiring dengan adanya peningkatan demand. Bahkan berdasarkan informasi warga, saat ini tambakrejo yang dalam hal ini membentuk kelompok Tani Cinta Alam Mangrove Asri dan Rimbun (CAMAR) telah menjadi pusat studi bagi kelompok lainnya yang juga ingin mengembangkan pembibitan mangrove khususnya di Provinsi Jawa Tengah. Selain itu, berbagai instansi pemerintah maupun swasta sering kali menjadikan pembibitan mangrove tambakrejo sebagai destinasi dalam penelitian mangrove .
Meskipun kondisi wilayah Tambakrejo cukup memprihatinkan akibat rob, namun banyak potensi yang dapat dikembangkan oleh masyarakat khususnya dalam pengolahan hasil laut mengingat sebagian besar penduduk bermata pencaharian sebagai nelayan.
Hasil laut tersebut tentunya membutuhkan pengelolaan maksimal untuk memberikan hasil yang berkesinambungan. Karena itu, dengan adanya Desa Binaan Pertamina ini diharapkan dapat mengembangkan potensi dan inovasi yang saat ini belum muncul di masyarakat. Contohnya, pemanfaatan limbah kepala udang yang diperoleh dari hasil melaut dapat diolah menjadi pakan ternak (bebek) dan selanjutnya menghasilkan telur yang berkualitas yang akan diolah menjadi telur asin.
Program ini dinilai sangat berdampak bagi peningkatan ekonomi masyarakat dengan harapan dapat memberikan penghasilan tambahan bagi masyarakat di sekitar wilayah operasi perusahaan sehingga terbentuk desa mandiri sekaligus menciptakan hubungan baik antara masyarakat dan perusahaan.•MORIV