BALIKPAPAN - Dalam mendukung terciptanya masyarakat yang produktif, PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan meninjau langsung penerima bantuan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) budidaya tanam hidroponik yang di usung oleh PT Pertamina (Persero) pada Jumat (05/23) di Kec. Sepaku, Kab. Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Program kemandirian ekonomi masyarakat melalui teknik budidaya tanam hidroponik ini merupakan bentuk dukungan perusahaan dalam tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) 8 Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan, Kesempatan Kerja yang Produktif dan Menyeluruh, serta Pekerjaan yang Layak untuk Semua
Dalam keterangan persnya, Arya Yusa Dwicandra selaku Area Manager Comm,Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan mendukung penuh upaya pemberdayaan masyarakat khususnya yang berada di wilayah sekitar operasional.
“Pertamina mendukung masyarakat agar lebih produktif, sehingga kedepannya masyarakat bisa lebih kreatif dan dari segi ekonomi juga membaik serta dapat bersaing dengan produk-produk dari luar negeri," ungkapnya.
Terdapat 4 kelompok petani pakcoy dan selada hidroponik yang menerima bantuan langsung tersebut. Misno, selaku koordinator kelompok petani merasa terbantu dengan adanya bantuan TJSL tersebut.
“Dari penghasilan secara ekonomi kami meningkat, saat ini per bulan mendapat tambahan sekitar Rp 4 juta. Kami berterima kasih atas bantuan yang diberikan Pertamina,” ujarnya.
Misno menambahkan, dengan adanya pembangunan Ibu Kota Nusantata (IKN) menjadi tantangan tersendiri bagi kelompok tani yang wilayahnya masuk dalam zona terdekat IKN.
“kami terkadang masih kewalahan untuk memenuhi kebutuhan lokal, dan akan ada pembangunan IKN yang kemungkinan dapat meningkatkatkan keterbutuhan dari pakcoy dan selada. Harapannya Pertamina dapat terus mendampingi hingga nanti” tutupnya.
Pertamina Patra Niaga sebagai subholding commercial & trading dari PT Pertamina (Persero) senantiasa akan terus mendampingi masyarakat sebagai penerima bantuan hingga saatnya mereka dapat berkembang mandiri.