SURABAYA– PT Pertamina (Persero) kembali menyalurkan modal usaha bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Wilayah Jawa Timur. Sebanyak 263 Mitra Binaan yang berasal dari Kabupaten Situbondo, Bondowoso, Jember, Ngawi, Pasuruan, dan Madiun mendapatkan tambahan modal usaha untuk pengembangan UMKM-nya.
Penyaluran modal usaha ini dilakukan di Kantor Pertamina Marketing Operation Region V Surabaya pada Jum’at (22/11). “Kami berharap melalui pemberian modal usaha ini dapat mendorong mitra binaan Pertamina untuk dapat lebih baik lagi kedepannya”, ujar Rustam Aji selaku Unit Manager Communication & CSR Pertamina Marketing Operation Region V – Jatimbalinus.
Program pemberian modal usaha atau biasa dikenal dengan Program Kemitraan sendiri merupakan program peminjaman modal bergulir bagi pelaku UMKM dengan harapan agar pelaku UMKM tersebut dapat tumbuh berkembang dan menjadi UMKM yang mandiri. Program Kemitraan sendiri merupakan program yang diamanatkan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kepada seluruh BUMN, termasuk Pertamina, sebagai salah satu bentuk Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan kepada masyarakat.
Kesempatan kali ini, Pertamina menyalurkan dana program kemitraan senilai Rp 20 M kepada petani tebu binaan PT Perkebunan Nusantara XI (PTPN XI). Penyaluran pinjaman dana kemitraan ini secara simbolis diserahkan oleh Rustam kepada perwakilan kelompok petani tebu dan disaksikan oleh Sugiarti selaku Kepala Divisi PKBL & CSR PTPN XI.
“Melalui kerjasama sinergi penyaluran dana Program Kemitraan BUMN pembina ini diharapkan dapat meningkatkan optimalisasi pelaksanaan Kemitraan BUMN dan meningkatkan pendapatan petani tebu rakyat dan masyarakat sekitarnya, karena budidaya penanaman tebu merupakan usaha yang mempuyai kaitan agribisnis yang cukup panjang sejak dari penyediaan bibit, sarana produksi, usaha budidaya sampai panen,” ujar Rustam.
Kerjasama sinergi pada masa tanam 2019/2021 ini akan berlangsung selama 20 Bulan, dari proses tanam dan garap sampai dengan Proses TMA (Tebang, Muat dan Angkut), hingga proses pemotongan hasil panen oleh PTPN XI terhadap petani gula sebagai bagian dari proses collecting untuk pengembalian pinjaman Program Kemitraan terhadap Pertamina. Sebelumnya, program telah berhasil disalurkan Pertamina kepada petani tebu di wilayah kerja PTPN X pada periode masa tanam 2016/2017 dan PTPN XI pada periode masa tanam 2017/2018.
Program kemitraan ini juga menjadi wujud kepedulian Pertamina dan PTPN XI sebagai BUMN untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani tebu rakyat dan masyarakat sekitarnya serta dalam mendorong percepatan tercapainya program swasembada gula nasional yang dicanangkan Pemerintah.
"Ini merupakan kerjasama atau sinergi yang baik bagi kami sebagai produsen gula. Semoga sinergi ini dapat berjalan terus, sehingga petani - petani kami yang berjumlah ribuan dapat terus mendapatkan pinjaman modal melalui sinergi yang ada", ujar Sugiarti.
Di kesempatan yang sama, Pertamina juga mengadakan pelatihan Pengelolaan Keuangan di Era Digital yang diikuti lebih dari 100 peserta, dengan menghadirkan Lukas Setyawan, seorang praktisi yang telah berkecimpung lebih dari 5 tahun di industry keuangan. Pelatihan ini merupakan upaya meningkatkan kemampuan pengelolaan literasi dan inklusi keuangan mitra binaan Pertamina. Dengan pelatihan ini, diharapkan para mitra binaan mengetahui pengelolaan keuangan yang baik secara administrasi pembukuan.
"memahami laporan keuangan dapat dipahami dengan tiga cara sederhana, yakni laporan laba rugi, laporan neraca, dan laporan arus kas", ujar Lukas menyampaikan materinya.
Uswatun Hasanah, pemilik usaha Batik Jokotole Collection Madura menunjukkan antusiasmenya dalam mengikut pelatihan yang diadakan oleh Pertamina tersebut. "Pelatihan ini sangat membantu para pelaku UMKM seperti halnya saya dan membuka wawasan lebih luas serta pencerahan mengenai pengelolaan keuangan di usaha yang masing-masing orang jalani", ujarnya
Kedepannya, Rustam berharap para pelaku UMKM lain juga dapat bergabung menjadi keluarga besar Mitra Binaan Pertamina melalui Program Kemitraan. “Persyaratan untuk bergabung program ini mudah dengan jasa administrasi yang ringan, dan juga banyak manfaar yang dapat diperoleh sepertinya diikutkannya ke pameran nasional maupun internasional dan juga memberikan pelatihan-pelatihan UMKM agar dapat naik kelas dan mendorong penjualan”, tutup Rustam.*MOR V