CILACAP – Kini warga Kemiren, Kelurahan Tegalkamulyan, Kecamatan Cilacap Selatan, Kabupaten Cilacap, patut berbangga. Pasalnya wilayah tempat tinggal Warga Kemiren kini sudah menjadi Kampung Ekonomi Kreatif. Hal tersebut dipelopori Kelompok Kemiren Asri Mandiri yang banyak menggagas ide inovasi melalui beragam program pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) bidang pemberdayaan masyarakat tersebut, kelompok yang merupakan binaan PT Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap terbukti mampu meningkatkan perekonomian desa, hingga akhirnya mereka dapat mendirikan Koperasi Kemiren Asri Mandiri.
Sedikitnya ada 13 kelompok usaha, diantaranya kelompok budi daya jamur, budi daya cacing, lele, dan bebek, kelompok kebun gizi, kelompok keaksaraan fungsional, kelompok Patra Asri Handycraft dan lain- lain.
“Pada kondisi pandemi COVID-19 kami tetap menyiasati bagaimana caranya agar Kelompok Kemiren Asri bisa bertahan,” ujar Rumdani, Ketua Koperasi Kemiren Asri Mandiri, pada Jumat, 16 Oktober 2020.
Bersama Pertamina dirinya menumpahkan ide mengadakan pelatihan yang dikemas dalam tema Ibu Siaga COVID-19 Kemiren Asri. “Tiap tahun secara berkelanjutan, Pertamina merumuskan tema program yang berbeda-beda. Masa pandemi ini, kami lalu menggandeng mitra kami yang lain untuk bersinergi mengadakan pelatihan,” ujar Hatim Ilwan, Unit Manager Communication, Relations, & CSR Pertamina RU IV Cilacap.
Pelatihan tersebut bekerja sama dengan AW Collection pimpinan Asih Wijayanti yang juga mitra binaan Pertamina RU IV. Asih adalah contoh sukses pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang mampu bertahan di tengah pandemi COVID -19. Usahanya membuat masker dan hazmat sudah diakui hingga mampu menyuplai kebutuhan paramedis di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Jakarta.
Didampingi Dinas Perindustrian Koperasi & Usaha Kecil Menengah (DPKUKM) Kabupaten Cilacap, selain membuat masker dan hazmat, peserta juga mengikuti pelatihan membuat hand sanitizer berbahan dasar lidah buaya dan olahan rempah jahe merah sebagai minuman herbal penguat imun, serta pelatihan digital marketing.
Para peserta dibagi untuk mengikuti pembuatan hazmat sebanyak 5 orang, pelatihan membuat hand sanitizer, olahan jahe merah, dan pelatihan membuat masker masing-masing sebanyak 12 orang, sedangkan pelatihan digital marketing diikuti 10 orang. "Total peserta 51 orang, diharapkan mereka nanti akan menularkan ilmunya pada yang lain," ujar Rumdani.
Upaya Pertamina, lanjut Hatim, tidak hanya sebatas membantu mereka yang mampu produktif, tapi juga bertanggung jawab untuk membantu memasarkan hasil kreasinya.
"Maka itu kami juga mengadakan pelatihan digital marketing sebagai bentuk upaya pemasaran produk dengan menggunakan media digital di masa pandemi ini,“ ujar Hatim.
Hal ini tentu sesuai dengan inisiatif strategis Pertamina mewujudkan komitmennya dalam menjalankan program CSR, salah satunya adalah pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan melalui pendidikan perubahan perilaku, pola pikir, serta pelatihan keterampilan dan kesehatan secara tuntas. *RU IV/HM