Bojonegoro – Joint Operating Body Pertamina Petrochina East Java (JOB PPEJ) menggelar lokalatih Desa Berseri (Bersih, Sehat dan Mandiri) bagi tujuh desa yang ada di sekitar daerah penunjang operasi di wilayah Tuban dan Bojonegoro, pada 1-3 Desember 2015.
Ketujuh desa itu adalah, Desa Ngampel, Campurejo, Sambiroto, Sukosari, Rahayu, Kebonagung dan Bulurejo. Kegiatan yang bekerja sama dengan pemerintah desa ini menggandeng dua lembaga Grahatma dan Pusdakota, yang sudah terbukti mampu melahirkan kader penggerak desa di berbagai pelosok negeri.
“Kami ingin mencetak kader-kader penggerak Desa Berseri. Masing-masing desa mengirimkan 22 orang. Jadi peserta lokalatih ini berjumlah 154 orang. Mereka dipilih berdasar penilaian awal yang dilakukan tim Grahatma dan Pusdakota, ” kata Field Admin Superitendent JOB PPEJ Akbar Pradima.
Akbar menjelaskan, program Desa Berseri mengombinasikan kepedulian lingkungan dan kewirausahaan yang berbasis pada sumber daya lokal, berorientasi pada pengembangan aset-aset penghidupan komunitas, mendayagunakan potensi dan inisiatif komunitas, serta berorientasi pada peningkatan kualitas komunitas yang berkelanjutan.
Lima fokus utama program ini adalah pengolahan sampah menjadi pupuk cair dan padat, pembuatan pakan ternak, bank sampah organik, pengembangan home industry kreatif ramah lingkungan berbasis 3 R, serta pemanfaatan pekarangan untuk budidaya holtikultura.
Di program pakan ternak, misalnya, JOB PPEJ mengarahkan pada pelatihan pembuatan pakan lele hingga memodifikasi masakan berbahan dasar lele agar menjadi hidangan keluarga yang lebih menarik untuk anak-anak.
Sedangkan untuk pemanfaatan pekarangan untuk budidaya holtikultura ditawarkan JOB PPEJ sebagai alternatif menambah penghasilan. Hal ini dilakukan karena masyarakat mengandalkan bertani sebagai sumber penghasilan utama. Padahal, pekarangan mereka bisa menghasilkan produk-produk pertanian yang bernilai ekonomi, termasuk untuk kebutuhan rumah tangga mereka sendiri.
Diharapkan dengan adanya beberapa program ini, kualitas hidup masyarakat di sekitar daerah penunjang operasi, akan meningkat dan berkelanjutan. “Hal ini penting karena migas itu tidak terbarukan. Jadi kami ingin saat migas sudah habis, kualitas kehidupan masyarakat tidak menurun, tetapi justru meningkat,” tegas Akbar.•JOB PPEJ