MAKASSAR - Pertamina terus membuktikan diri sebagai BUMN yang sangat peduli masyarakat di sekitar wilayah operasinya. Hal tersebut dibuktikan dengan kunjungan Corporate Secretary PT Pertamina (Persero) Wisnuntoro ke Kampung Berdikari Pertamina Pattingaloang, di Kelurahan Pattingaloang Kecamatan Ujung Tanah, Makassar, pada (10/9). Dalam kesempatan itu Wisnuntoro meninjau kegiatan Kelompok Wanita Nelayan Fatimah Azzahra dalam membuat makanan olahan hasil laut dan kegiatan pemeriksaan kesehatan rutin untuk lansia dan balita di Rumah Produksi dan Social Service Center.
Rumah Produksi dan Sosial Service Center ini adalah pusat kegiatan perempuan Kelurahan Pattingalaong yang dikelola oleh Kelompok Wanita Nelayan (KWN) Fatimah Azzahra yang dipimpin oleh Nuraini.
“Sejak 2007 kami memang aktif melakukan kegiatan sosial di lingkungan kami. Cuma karena keterbatasan sarana dan prasarana, upaya kami hanya sekadarnya. Alhamdulillah, mulai 2014, Pertamina membantu kami. Sekarang, kegiatan kami sangat berkembang,” ujar Nuraini.
Nuraini menjelaskan, sebagian keuntungan industri rumahan berupa olahan hasil laut yang dikelola anggota KWN Fatimah Azzahra ini digunakan untuk pemeriksaan gratis kesehatan lansia dan balita sebulan sekali. Selain itu, mereka juga memberikan paket sembako untuk lansia.
Social Service Center ini merupakan pusat kegiatan rumah produksi olahan laut KWN Fatimah Azzahra, pemeriksaan kesehatan lansia dan balita, pelatihan dan pendidikan, buta aksara, pengenalan hukum atas kejadian KDRT, baik kepada anggota dan masyarakat sekitarnya.
Wisnuntoro mengatakan, Rumah Produksi dan Social Service Center ini dimaksudkan untuk memberdayakan perempuan yang berada di kampung nelayan Pattingalaong. “Tanggung jawab sosial Pertamina dimaksudkan untuk membantu masyarakat menjadi mandiri. Dengan hadirnya kegiatan CSR & SMEPP Pertamina di sini, diharapkan dapat meningkatkan perekenomian keluarga serta menjadikan masyarakat menjadi mandiri,” ujarnya.
Sampai saat ini, KWN menaungi 600 anggota yang terdiri dari puluhan kelompok kecil dengan masing-masing kelompok terdiri dari 25 orang.
Sementara itu, Syarifuddin, Area Manager CSR & SMEPP MOR VII berharap bantuan senilai Rp 800 juta yang digelontorkan sejak 2014 ini dapat semakin meningkatkan taraf hidup masyarakat di kampung berdikari tersebut.
Sejak 2014, Pertamina membantu alat-alat produksi untuk industri rumahan hasil olahan laut. Dan pada tahun ini Pertamina memberikan bantuan pembangunan service sosial center ini.•RILIS