KOTO KAMPAR – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan angka konsumsi ikan pada tahun 2019 di Indonesia sebesar 54,49 kilogram (kg) per kapita. Angka ini meningkat dibandingkan realisasi konsumsi ikan tahun lalu sebanyak 50,69 kg per kapita.
Menurut survei BPS, ikan Patin menduduki peringkat ketiga jenis ikan yang digemari masyarakat. Ikan ini disukai karena memiliki cita rasa yang khas, mengandung protein yang cukup tinggi, serta kadar kolesterol yang sangat rendah. Hingga saat ini, ikan Patin termasuk unggul pada komoditas perikanan.
Mendukung pemenuhan kebutuhan ikan tersebut, Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I bekerja sama dengan Forum Layanan Iptek Bagi Masyarakat (FlipMas) Batobo membuat program Budidaya Ikan Patin. Bertajuk Kemandirian Ekonomi Masyarakat (KEM) Batu Bersurat, program ini dilaksanakan di Kecamatan XIII Koto Kampar, Riau.
Unit Manager Communication & CSR MOR I Roby Hervindo, mengungkapkan, sejak program ini diluncurkan pada 2014 telah lima kali panen ikan Patin dengan total lebih dari 20 ton. “Keberhasilan panen ikan sebanyak itu tidak terlepas dari upaya masyarakat Kecamatan XIII Koto Kampar yang gigih dalam mengikuti pelatihan yang diberikan oleh tim FlipMas. Sehingga mampu konsisten melakukan budidaya ikan Patin. Pada panen kelima ini, KEM Batu Bersurat berhasil memperoleh 3 ton ikan Patin dari 30 ribu bibit yang dilepaskan," ujar Roby.
Program ini bertujuan menciptakan kemandirian dan meningkatkan taraf hidup masyarakat Kecamatan XIII Koto Kampar yang sebagian besar adalah nelayan. “Warga mendapat bimbingan cara membudidayakan, memanen ikan patin hingga menetapkan harga jual. Serta menyesuaikan produksi ikan patin agar sesuai kebutuhan pasar”, tambah Roby.
Selain itu Pertamina dan FlipMas juga membuka akses ke pembeli ikan patin. Sehingga hasil produksi langsung terserap.
Ketua Kelompok Perikanan, Faril, mengungkapkan dukungan Pertamina sangat bermanfaat bagi KEM Batu Bersurat. “Berkat bantuan dari Pertamina serta kegigihan dan semangat kawan-kawan di KEM Batu Bersurat, kami bisa panen ikan sebanyak 3 ton dengan harga jual Rp 18 ribu per kilogram,” kata Faril.
Pada program KEM Batu Bersurat, Pertamina mengucurkan bantuan sebesar Rp 500 juta. Peserta KEM terdiri dari 12 orang di Kecamatan XIII Koto Kampar.*MOR I