BANYUASIN, SUMATRA SELATAN — Identitas diri (branding) yang kurang melekat membuat produk yang lahir dari Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) kurang dikenal secara luas.
Terlebih, bila produk yang dihasilkan masih baru di pasaran seperti produk Kerupuk Pale yang diproduksi oleh kelompok Jasmine Suger membutuhkan upaya ekstra untuk mengenalkannya pada kalangan luas. Padahal, di era digital branding produk yang kuat terutama melalui platform digital merupakan salah satu kunci bagi UMKM untuk berkembang dan bersaing di pasar global.
Mengacu pada kondisi tersebut, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Plaju mengambil peran dengan mengadakan pelatihan Penguatan Digitalisasi Branding Produk.
Pjs. Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Plaju , Perliansyah menyebut UMKM mitra binaan harus dibekali wawasan mendalam mengenai strategi pemasaran berbasis media sosial dan teknik optimalisasi konten digital.
“Dengan memanfaatkan platform seperti Instagram, Facebook hingga e-commerce, pelaku UMKM diharapkan mampu memperluas jangkauan pemasaran serta meningkatkan daya saing produk mereka di pasar yang lebih luas,” ujar Perli, Jumat, 25 Oktober 2024.
Perli mengatakan, pendampingan UMKM mitra binaan mulai dari proses produksi hingga promosi melalui berbagai kanal pemasaran menjadi komitmen perusahaan. Ini karena pengembangan UMKM mitra binaan tidak lepas dari tugas Kilang Pertamina Plaju.
“Melalui program TJSL Belida Musi Lestari kami ingin produk turunan dari hasil budidaya ikan lokal yang dihasilkan UMKM Jasmine Suger diminati konsumen lokal hingga mancanegara,” katanya.
Perli menegaskan, branding produk yang tepat membuat produk mudah diingat dan mendapatkan respons pasar yang positif. Terlebih, branding produk melalui kanal digital dapat membuat pemasaran menemukan konsumen baru yang tak terbatas area.
Pembentukan branding digital pun bisa dilakukan seiring dengan proses produksi aneka olahan produk. Ini merupakan strategi jitu untuk eskalasi usaha yang dikelola oleh masyarakat mitra binaan.
“Jika branding kita kuat akan mudah diingat dan mudah untuk mempromosikannya. Kesempatan untuk merambah pasar lain juga akan semakin terbuka,” ujarnya.
Pengembangan UMKM Jasmine Sugar oleh Kilang Plaju sejalan dengan mencapai beberapa poin Sustainable Development Goals (SDGs), di antaranya adalah untuk poin pertama Mengentaskan Kemiskinan, poin ke-4 Pendidikan Berkualitas, dan poin ke-8 yakni Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi.
Melalui pendekatan ini, Kilang Plaju tidak hanya fokus pada aspek ekonomi, tetapi juga memastikan keberlanjutan sosial dan lingkungan, sejalan dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).*SHR&P PLAJU