DUMAI, RIAU - PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Unit Dumai berkomitmen untukmeningkatkan program TJSL (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan) guna mendukung pembangunan yang berkelanjutan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menyelenggarakan kompetisi Eco Social Innovation Challenge (ESIC) bagi para pekerja dengan mengedepankan nilai pemanfaatan limbah.
Kompetisi ini bertujuan untuk mencari gagasan-gagasan inovatif dan solutif terhadap berbagai persoalan masyarakat dengan memanfaatkan limbah agar menjadi sebuah produk baru yang bernilai dan bermanfaat.
Area Manager Communication, Relations, & CSR PT KPI Unit Dumai, Agustiawan, mengatakan Kilang Pertamina Dumai terus berinovasi menciptakan program TJSL guna mewujudkan pemberdayaan yang berkelanjutan.
“Kami terus berkomitmen dan berupaya mengembangkan beragam program yang memiliki nilai manfaat yang berdampak bagi lingkungan serta dapat dirasakan langsung oleh masyarakat ,” tegasnya.
Dengan semangat keberlanjutan, kompetisi yang pertama kali digelar tahun ini bertajuk “Sinergi Inovasi Sosial: Bersama Untuk Lingkungan Dengan Meminimalkan Limbah Demi Kesejahteraan Masyarakat”, dengan fokus inovasi pada limbah organik, anorganik, scarp, dan pengembangan aplikasi.
Agustiawan melanjutkan, ESIC jadi wadah penyaluran ide dan kreativitas pekerja yang mendapatkan antusiasme yang besar.
“Tahun perdana penyelenggaraan kompetisi ini para pekerja sangat antusias untuk memberikan kontribusinya. Kami menyeleksi 75 peserta yang terbagi dalam beberapa kelompok dan berhasil menyaring 5 kelompok dengan proposal inovasi terbaik,” imbuhnya.
Lima inovasi baru yang masuk dalam tahapan final, yaitu scrap alat produksi pakan ikan lele, scrap bekisting tetrapod atau alat cetak pemecah ombak, pembuatan jalan pada lahan gambut dan media pemecah ombak menggunakan limbah tyre (ban) bekas dengan metode mechanical concrete, kemasan dan label produk dari kertas daur ulang dengan metode circular design, serta optimalisasi transaksi hasil pertanian lewat Minapolitan Digi Apps (Agriconnect).
Lewat scrap alat produksi pakan ikan lele, inovasi ini jika diterapkan akan menjadi solusi kemandirian mitra binaan TJSL PT KPI Unit Dumai terhadap pakan ternak yang harganya kian melambung mahal. Serta pemanfaatan limbah padat Non B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) yakni berupa besi bekas atau scrap dari kegiatan operasional dari Kilang Pertamina Dumai.
Menurut Agustiawan, pengembangan dari inovasi pemanfaatan scrap menjadi alat produksi pakan ikan lele akan mendorong tingkat produktivitas program TJSL Budidaya Perikanan Palas Jaya milik Kilang Pertamina Dumai.
Salah satu persoalan di Kota Dumai yang turut menjadi fokus perhatian oleh PT KPI Unit Dumai adalah masalah abrasi pantai yang terus mengalami kenaikan, khususnya di daerah Kelurahan Mundam. Oleh karena itu, terciptanya inovasi scrap bekisting tetrapod yang terbuat dari besi bekas ataupun media pemecah ombak menggunakan ban bekas dengan metode mechanical concrete dapat menjadi solusi untuk menekan lajunya ombak pantai.
Selain itu, inovasi ini bagi masyarakat juga dapat menciptakan peluang untuk melakukan kerjasama lintas sektor, dimana masyarakat lokal dapat bekerjasama dengan pihak terkait lainnya seperti pemerintah atau lembaga non-pemerintah untuk pengembangan dari inovasi tersebut.
Sementara itu, inovasi pembuatan jalan pada lahan gambut dengan memanfaatkan limbah ban dari PT KPI Unit Dumai menggunakan metode mechanical concrete juga akan menjadi solusi dari permasalahan kondisi aspal atau beton jalan yang berada di lahan gambut yang seringkali amblas saat musim penghujan. Disisi lain, inovasi ini juga menjadi jawaban dari persoalan lainnya akibat jalan yang mudah amblas pada lahan gambut, yakni terputusnya akses distribusi hasil panen pertanian masyarakat.
Tak kalah inovatif, PT KPI Unit Dumai juga menghadirkan inovasi kemasan dan label produk UMKM yang terbuat dari kertas daur ulang. Kemasan produk itu nantinya terbuat dari kertas bekas yang akan diolah menjadi kertas baru dengan cara plantable paper.
Plantable paper merupakan salah satu langkah pemanfaatan limbah kertas menjadi kertas dengan bibit yang dapat menghasilkan tumbuhan baru ketika terurai di atas tanah. Sehingga akan menghasilkan produk yang ramah lingkungan. Dengan begitu, PT KPI Unit Dumai juga mengimplementasikan nilai-nilai ESG (Environmental, Social, Governance).
Seperti yang diketahui, Kilang Pertamina saat ini telah menggagas program TJSL pertanian hortikultura di lahan gambut. Dengan latar belakang meningkatkan produksi pertanian masyarakat mitra binaan milik Kilang Pertamina Dumai, PT KPI Unit Dumai juga menghadirkan inovasi digitalisasi platform belanja online produk pertanian yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan hasil tani dan memberikan kemudahan dan kenyamanan transaksi bagi masyarakat Kota Dumai.
Agustiawan melanjutkan, melalui ESIC ini juga menjadi langkah kedepan kami terhadap komitmen menghadirkan program TJSL PT KPI Unit Dumai lainnya serta menerapkan aspek-aspek Sustainable Development Goals (SDGs) guna mendukung pembangunan yang berkelanjutan.
“Kompetisi ini merupakan wujud sinergitas dan kolaborasi para pekerja berkontribusi untuk masyarakat dan lingkungan sekitar guna mencapai tujuan SDGs. Serta menjadi langkah strategis penguatan program TJSL Kilang Pertamina Dumai. Kegiatan ini juga bertujuan untuk mendukung persiapan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) tahun 2024,” tutup Agustiawan.
Melalui kompetisi yang telah berlangsung mulai 25 April 2024 hingga 14 Mei 2024, terpilihlah pemenang dari inovasi yang berjudul pembuatan jalan pada lahan dan alat pemecah ombak menggunakan limbah tyre (ban) bekas dengan metode mechanical concrete. Grand final kompetisi tersebut diselenggarakan bertepatan pada acara Town Hall Meeting Triwulan 1 PT KPI Unit Dumai, Senin, 20 Mei 2024.
Inovasi yang terpilih ini nantinya akan diintegrasikan ke program TJSL yang telah berjalan agar semakin berdampak besar bagi masyarakat.*SHR&P DUMAI