BOJONEGORO - Sumur minyak tradisional yang terletak di wilayah Desa Wonocolo Kabupaten Bojonegoro, sudah lebih dari 100 Tahun beroperasi secara tradisional dikelola oleh masyarakat setempat.
Mayoritas warga Desa Wonocolo bergantung hidup pada kelangsungan sumur tradisional tersebut. Namun demikian, secara alami produksi minyak pasti akan mengalami penurunan, sehingga suatu saat tidak dapat diproduksikan kembali.
“Kami melihat apa yang ada di Desa Wonocolo ini merupakan sesuatu yang unik. Di sini warga beraktifitas secara tradisional untuk memproduksikan minyak dari sumur-sumur tua sejak lebih dari 100 tahun. Dan untuk menjaga keunikan local heritage di sini, kami bersama Pemda Bojonegoro dan dukungan dari seluruh stakeholder mencoba membuat sebuah desa wisata migas yang kami beri nama Petroleum Geoheritage Wonocolo,” ujar Agus Amperianto Cepu Field Manager.
Lebih lanjut, Agus menjelaskan bahwa pendirian Petroleum Geoheritage Wonocolo ini didasari karena keunikan yang dimiliki oleh struktur Geologi di Desa Wonocolo ini.
“Di sini masyarakat diajak melihat langsung penambangan tradisional yang eksotik, dengan keberadaan tiang penyangga kayu dan dioperasikan secara tradisional. Selain itu ada trek untuk jeep, motor trail dan sepeda”, ujar Agus.
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto yang berkesempatan mencoba langsung trek sepeda menyampaikan, Desa Wisata Migas di Wonocolo ini sangat menarik.
“Dengan melintas menggunakan sepeda maupun jeep, selain badan dan pikiran fresh kita bisa melihat dan membayangkan bagaimana sejarah operasi migas di Indonesia pada masa lampau,” kata Dwi Soetjipto di sela kegiatannya bersepeda di Wonocolo.
Saat ini, lanjut Dwi, Pertamina berkolaborasi dengan paguyuban warga Desa Wonocolo mengelola Desa Wisata ini untuk menjadi pusat wisata migas pertama di Indonesia. “Bagi yang ingin tahu sejarah perminyakan di Indonesia, Wonocolo merupakan salah satu tempat yang bisa dikunjungi”, jelas Dwi.
Sementara itu, dalam kesempatan bersepeda tersebut, turut dilakukan penanaman pohon di sekitar lokasi sumur tua sebagai komitmen penghijauan. Penanaman pohon tersebut merupakan bagian dari komitmen penanaman sebanyak 50.000 pohon sebagai kelanjutan program Pertamina Hijau untuk Bojonegoro.
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto juga membagikan perlengkapan sekolah bagi 37 siswa berprestasi di SMP 1 Wonocolo, serta menandatangani dimulainya pembangunan renovasi masjid Desa Wonocolo senilai Rp1 miliar.• RILIS