BALONGAN - “Persoalan lingkungan membutuhkan kampanye publik, penjelasan kepada publik, membutuhkan contoh nyata di lapangan. Oleh karena itu kami memberikan penghargaan yang tinggi kepada Pertamina atas kegiatan ini.”
Demikian dikatakan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar ketika membuka Karangsong Mangrove Festival di Desa Karangsong, Indramayu, pada Minggu (14/6).
Hadir dalam pembukaan festival itu Ketua Komisi VII DPR RI Kardaya Warnika, Direktur Pengolahan Pertamina Rachmad Hardadi, GM RU VI Yulian Dekri, Pemimpin Redaksi Harian Kompas Budiman Tanuredjo, Bupati Indramayu Hj. Ana Sophanah, jajaran eselon I Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan undangan lainnya.
Persoalan mangrove merupakan isu lingkungan yang sangat penting. Karena itu setelah mempelajari persoalannya, Menteri LHK menetapkan kawasan hutan Karangsong sebagai sentra pengembangan mangrove wilayah Indonesia bagian barat.
Mangrove mempunyai manfaat yang luar biasa. Masyarakat hanya mengenal manfaat mangrove sebanyak 5% saja, sementara 95% belum dimanfaatkan. “Tetapi jika 5% itu tidak ditanam, maka 95% tidak ada arti apa-apa,” ujar Siti Nurbaya seraya menyebutkan manfaat mangrove sebagai bahan pangan, serat, bahan bakar, dan material genetic, dll.
Sementara Direktur Pengolahan Pertamina Rachmad Hardadi mengemukakan acara festival ini menjadi salah satu bentuk komitmen Pertamina dalam upaya pelestarian alam dan sebagai pelindung di wilayah Indramayu, Jawa Barat. “Kami berharap gerakan sosial yang dilakukan dapat dititikberatkan pada aspek kelestarian alan dengan memperlakukan bumi sebagai sahabat kita semua,” kata Rachmad Hardadi.
Upaya-upaya yang dilakukan Pertamina, antara lain menanam mangrove dan merehabilitasi kerusakan ekosistem atau hutan mangrove, serta menumbuhkan potensi nilai tambah bagi masyarakat sekitar di beberapa lokasi di Indonesia. Pertamina menaruh perhatian serius terhadap kondisi pesisir pantai Indramayu. Abrasi harus ditangani serius dan menumbuhkan kembali pohon mangrove yang akan membawa dampak pertumbuhan sosial ekonomi dan budaya.
Hal tersebut dijabarkan lebih detil oleh GM RU VI Balongan Yulian Dekri. “Kami melakukan konservasi kawasan mangrove sekaligus memberdayakan masyarakat sekitar pantai Desa Karangsong, Indramayu sejak 2010. Sejak 2012, RU VI Balongan sudah menanam mangrove sebanyak 10.000 pohon,” kata Yulian.
Ke depan Karangsong akan dikembangkan menjadi kawasan ekowisata mangrove yang telah dilengkapi dengan akses track dan lain-lain. Dalam mengembangkan Karangsong, RU VI menggandeng komunitas Kelompok Pantai Lestari, yang kemudian memperoleh apresiasi dalam Indonesian Green Award 2015.
Festival ini dilaksanakan untuk menghadirkan dan memperkenalkan wahana ekowisata Karangsong bagi masyarakat. Dalam festival ini juga ditanam sekitar 1.000 pohon mangrove oleh pejabat pemerintah, Pertamina, dan masyarakat.•URIP