TULANG BAWANG - Raut sumringah dan bahagia terpancar dari Agus Sunarko, petambak udang Bratasena yang tergabung dalam Forsil (Forum Silaturahmi Petambak Udang Plasma), pada Sabtu, 29 Agustus 2020.
Pria yang berusia 40 tahun itu bangga, akhirnya bisa lulus mendapatkan sertifikasi profesi sebagai Operator Pembesaran Udang Air Payau yang dikeluarkan oleh Lembaga Sertifkasi Profesi Kelautan dan Perikanan PT Pertamina (Persero), sebagai lembaga yang diakui oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
"Rasanya seperti wisuda sarjana, apalagi sertifikat ini berlaku hingga 4 tahun,"katanya.
Agus adalah satu dari 219 petambak udang yang mendapatkan sertifikasi profesi petambak, yang dilakukan secara bertahap sebagai bagian dari program pembinaan kepada para petambak udang yang menjadi Mitra Binaan Pertamina, di Desa Bratasena Kecamatan Dente Teladas, Kab. Tulang Bawang. Mereka mendapatkan pelatihan pada bulan Maret 2020.
Penyerahan sertifikat profesi petambak dilaksanakan secara simbolis oleh Direktur Utama Perum Perikanan Indonesia (Perindo) Fatah Setiawan Topobroto selaku BUMN perikanan yang mendorong pengembangan budidaya udang terintegrasi bersama VP CSR dan SMEPP Pertamina Arya Dwi Paramita.
Pembinaan petambak udang di Bratasena tersebut merupakan sinergi BUMN Pertamina dan Perindo sebagai bentuk dukungan untuk memajukan sektor perikanan di Provinsi Lampung.
"Pertamina secara rutin melakukan pendampingan dan meningkatkan kompetensi para mitranya melalui workshop, seminar, sertifikasi, dan bentuk lain," kata Arya.
Sertifikasi itu merupakan yang pertama kali diterima petambak di Bratasena, tentu memiliki harapan untuk meningkatkan kompetensi, memenuhi standard CBIB (Cara Budidaya Ikan yang Baik), sehingga mitra binaan lebih profesional, terlatih dan diharapkan dapat meningkatkan jaminan mutu kualitas hasil panen udang.
Sejak tahun 2018 hingga saat ini, tercatat 723 petambak udang bratasena yang telah digandeng sebagai Mitra Binaan Pertamina, dengan total pinjaman dana bergulir mencapai Rp72 miliar.
Dari dana yang digulirkan tersebut, digunakan untuk pengembangan tambak, pembeliaan bibit dan pakan yang dikembangkan oleh Perindo, diikuti dengan berbagai kegiatan pelatihan, pendampingan dari Pertamina dan Perindo, untuk meningkatkan produksi udang jenis Vaname yang dikembangkan para petambak.
Pada kesempatan tersebut juga dilakukan kegiatan penebaran pakan hasil produksi Perindo, yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas udang maupun hasil produksi sesuai yang diharapkan.
Kerja sama antara Perum Perindo dengan PT Pertamina (Persero) ini merupakan wujud BUMN sebagai agen pembangunan untuk Indonesia.
"Pertamina, akan menjalankan komitmen PK ini untuk mendukung kesejahteraan dan kemajuan para petambak. Melalui sertifikasi ini, bahwa Pertamina akan selalu menggandeng para petambak agar semua naik kelas, dan melaui PK yang diberikan akan mendorong petambak udang Bratasena mencapai kemandirian," tambah Arya.
Komitmen para petambak udang dalam memenuhi kewajiban menyelesiakan pinjaman kemitraan juga ditandai dengan pengembalian jaminan sertifikat tanah petambak yang telah melunasi pinjamannya. Setidaknya ada 133 petambak yang sudah melunasi pinjaman, sementara sisanya masih dalam proses karena saat ini tengah memasuki tahap panen.
"Alhamdulillah sudah lunas pinjaman modal dari Pertamina, saya bersyukur dapat suntikan dana ini yang waktu itu kami gunakan untuk beli bibit dan perawatan. Kelancaran usaha tidak lepas dari bimbingan dari para pendamping baik dari Pertamina maupun Perindo, "ujar Nur Iswahyudi salah satu petambak yang telah melunasi pinjaman dana Program Kemitraan dan berharap petambak lain bisa bergantian mendapatkan pinjaman modal seperti dirinya. *MOR II/HM