Dumai, 8 September 2024 - PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Unit Dumai bersama Project Sumatera di bawah Direktorat Proyek Infrastruktur KPI mendorong keterampilan memasak sekaligus memberdayakan ibu rumah tangga alias emak-emak dan anak muda yang ada di Kota Dumai dengan pelatihan tata boga.
Bekerjasama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Provinsi Riau, pelatihan tata boga yang berlangsung sejak 31 Juli hingga 21 Agustus 2024 itu memberikan beragam pelatihan membuat olahan makanan, khususnya kue dan roti kepada 16 masyarakat yang tergabung dari Kelurahan Tanjung Palas, Kelurahan Jaya Mukti, Kelurahan Bukit Timah, dan Kelurahan Laksamana.
Setelah menyelesaikan rangkaian kegiatan pelatihan tata boga, para peserta juga dibekali dengan sertifikat kompetensi. Sertifikat tersebut diberikan sebagai bentuk pengakuan atas kemampuan dan keterampilan para peserta dalam bidang tata boga yang berhasil diikuti selama 18 hari pelatihan.
Bertempat di Komplek Pertamina Dumai, Kilang Dumai dan tim Project Sumatera menyerahkan sertifikat kompetensi tata boga kepada 16 peserta pelatihan pada Kamis (5/9).
General Manager Kilang Dumai, Iwan Kurniawan, mengatakan bahwa kegiatan pelatihan tersebut diberikan bertujuan untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat.
“Training tata boga ini dilaksanakan untuk meningkatkan pemberdayaan bapak ibu yang ada disekitar operasi perusahaan kilang Dumai. Ini juga merupakan bagian sinergi, sehingga dengan kegiatan ini nantinya dapat memberikan asas-asas manfaat dan kegiatan positif buat masyarakat,” katanya dalam acara penutupan pelatihan tata boga.
Melalui pelatihan tata boga, Kilang Dumai dan tim Project Sumatera ingin mendorong peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) lewat keterampilan di bidang kuliner dengan narasumber ahli yang kompeten dibidangnya.
Kemudian masyarakat dapat memanfaatkan ilmu yang didapat untuk berkreativitas dan menjadi bekal meningkat perekonomian dengan membuka usaha di bidang kuliner. Sehingga dapat menjadi salah satu bagian penggerak ekonomi daerah sebagai pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Program pelatihan tata boga yang diberikan tak hanya sekedar mengajarkan resep-resep olahan kue dan roti, melainkan juga bagaimana aspek seni dan teknik dalam membuat jenis panganan tersebut yang diketahui memiliki tingkat kesulitan yang cukup menantang. Serta bagaimana pemahaman soal jenis bahan-bahan yang digunakan dan kebersihan dalam memasak juga dieksplorasi selama masa pelatihan.
Senada dengan GM Kilang Dumai, Muhammad Rahmad selaku perwakilan GM Project Sumatera PT KPI menyebutkan pelatihan tata boga tersebut menjadi upaya pihaknya mengoptimalkan keterampilan masyarakat.
“Alhamdulilah dari 4 kelurahan yang mengikuti pelatihan ini sudah selesai dilaksananakan. Kegiatan ini bertujuan untuk bagaimana nanti mengoptimalkan kemampuan masyarakat sekitar operasi perusahaan, sehingga bisa membuat makanan yang lebih sehat,” ungkapnya.
Anisa Fitriani atau yang akrab dipanggil Ica selaku salah satu peserta pelatihan tata boga dari Kelurahan Jaya Mukti dengan semangat berbagi cerita selama mengikuti masa pelatihan.
“Terimakasih kepada BLK Provinsi Riau dan Pertamina yang telah membantu mengupayakan UMKM untuk ibu-ibu kami dengan memberikan pelatihan tata boga roti dan kue. Kami harapkan kedepannya tetap berlanjut dan semoga hasil yang telah kami lakukan ini berguna untuk masyarakat kedepannya. Alhamdulillah sekarang kami sudah bisa buat kue yang enak,” tutupnya.
Upaya yang dilakukan oleh Kilang Dumai dan tim Project Sumatera tersebut merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam menjalankan praktik bisnis yang berbasis pada lingkungan dan masyarakat. Serta menjadi wujud implementasi prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).
General Manager Kilang Dumai, Iwan Kurniawan, mengatakan bahwa kegiatan pelatihan tersebut diberikan bertujuan untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat.
“Training tata boga ini dilaksanakan untuk meningkatkan pemberdayaan bapak ibu yang ada di sekitar operasi perusahaan kilang Dumai. Ini juga merupakan bagian sinergi, sehingga dengan kegiatan ini nantinya dapat memberikan asas-asas manfaat dan kegiatan positif buat masyarakat,” katanya dalam acara penutupan pelatihan tata boga.
Melalui pelatihan tata boga, Kilang Dumai dan tim Project Sumatera ingin mendorong peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) lewat keterampilan di bidang kuliner dengan narasumber ahli yang kompeten di bidangnya.
Kemudian masyarakat dapat memanfaatkan ilmu yang didapat untuk berkreativitas dan menjadi bekal meningkat perekonomian dengan membuka usaha di bidang kuliner. Sehingga dapat menjadi salah satu bagian penggerak ekonomi daerah sebagai pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Program pelatihan tata boga yang diberikan tak hanya sekedar mengajarkan resep-resep olahan kue dan roti, melainkan juga bagaimana aspek seni dan teknik dalam membuat jenis panganan tersebut yang diketahui memiliki tingkat kesulitan yang cukup menantang. Serta bagaimana pemahaman soal jenis bahan-bahan yang digunakan dan kebersihan dalam memasak juga dieksplorasi selama masa pelatihan.
Senada dengan GM Kilang Dumai, Muhammad Rahmad selaku perwakilan GM Project Sumatera PT KPI menyebutkan pelatihan tata boga tersebut menjadi upaya pihaknya mengoptimalkan keterampilan masyarakat.
“Alhamdulilah dari 4 kelurahan yang mengikuti pelatihan ini sudah selesai dilaksananakan. Kegiatan ini bertujuan untuk bagaimana nanti mengoptimalkan kemampuan masyarakat sekitar operasi perusahaan, sehingga bisa membuat makanan yang lebih sehat,” ungkapnya.
Anisa Fitriani atau yang akrab dipanggil Ica selaku salah satu peserta pelatihan tata boga dari Kelurahan Jaya Mukti dengan semangat berbagi cerita selama mengikuti masa pelatihan.
“Terima kasih kepada BLK Provinsi Riau dan Pertamina yang telah membantu mengupayakan UMKM untuk ibu-ibu kami dengan memberikan pelatihan tata boga roti dan kue. Kami harapkan kedepannya tetap berlanjut dan semoga hasil yang telah kami lakukan ini berguna untuk masyarakat kedepannya. Alhamdulillah sekarang kami sudah bisa buat kue yang enak,” tutupnya.
Upaya yang dilakukan oleh Kilang Dumai dan tim Project Sumatera tersebut merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam menjalankan praktik bisnis yang berbasis pada lingkungan dan masyarakat. Serta menjadi wujud implementasi prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).*SHR&P DUMAI