PALEMBANG, SUMATRA SELATAN - Perubahan iklim yang berlangsung di dunia sangat memprihatinkan. Berbagai upaya telah dilakukan oleh berbagai pihak yang menyadari akan pentingnya menyelamatkan bumi sebagai tempat tinggal seluruh umat. Kilang Plaju adalah salah satu perusahaan yang konsisten melakukan berbagai upaya untuk menghadapi perubahan iklim.
Komitmen menerapkan bisnis yang bertanggung jawab serta berkelanjutan menjadi misi PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Plaju. Perusahaan pengolahan migas dan petrokimia di Sumsel ini percaya, keberhasilan jangka panjang bergantung pada keseimbangan antara kinerja ekonomi dan tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Dengan wilayah operasi di Kecamatan Plaju, Kota Palembang dan sebagian di Kecamatan Banyuasin I, Kabupaten Banyuasin, perusahaan ini mendukung penuh agendapenyelamatan lingkungan yang digulirkan Pemerintah.
Pjs. Area Manager Communication, Relations & CSR PT KPI Unit Plaju, Ahmad Adi Suhendra mengatakan, salah satu ikhtiar itu ialah dukungan terhadap Program Kampung Iklim (Proklim) di Provinsi Sumatra Selatan. Menurut Ahmad, sejalan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin 12, (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), poin 13, (Penanganan Perubahan Iklim), poin 15 (Kehidupan di Darat), Proklim dijalankan dengan meningkatkan partisipasi masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya dalam memperkuat kemampuan adaptasi terhadap perubahan iklim serta mengurangi emisi gas rumah kaca.
Dalam upaya menyelamatkan lingkungan hidup, Kilang Plaju juga fokus pada beberapa program pelestarian keanekaragaman hayati, di antaranya Riset & Konservasi Ikan Belida (Chitala Lopis) yang hingga saat ini telah dikonservasi sebanyak 154 ekor, penangkaran Rusa sebanyak 33 ekor dengan 32 ekor rusa totol dan seekor rusa sambar, konservasi Gajah Sumatra yang berjumlah 28 ekor gajah serta penanaman 4.663 pohon dari 104 spesies yang ada guna mendukung program penghijauan pada wilayah Komplek Pertamina.
Selain itu, Kilang Plaju juga mendukung penuh pembangunan Taman Keanekaragaman Hayati (Taman Kehati) Sumsel yang berlokasi di Komplek Jakabaring Sport City (JSC), Palembang. Di taman ini akan ditanam total 55 spesies pohon langka, yang terdiri dari 30 spesies tanaman utama yang terancam punah, dan 25 spesies tanaman pendukung.
Taman tersebut merupakan tempat konservasi Flora langka berbasis tanah rawa di sekitar kompleks Jakabaring Sport Center Palembang, sehingga menjadikannya sebagai taman Rawa untuk pelestarian keanekaragaman hayati pertama di Indonesia.
Selain itu, Kilang PLAJU juga mengajak masyarakat untuk mengantisipasi perubahan iklim, salah satunya di RW 12 Kelurahan Plaju Ulu yang menjadi calon lokasi Proklim yang diajukan mendapat predikat Utama pada 2024. Kampung ini merupakan salah satu mitra binaan CSR/TJSL Kilang Plaju di Kota Palembang, dengan berbagai kegiatan, meliputi pembudidayaan perikanan, hidroponik, dan pengolahan produk UMKM.
Di kampung ini, terdapat UMKM KWT (Kelompok Wanita Tani) yang mengolah bahan baku lokal menjadi keripik. Keripik Singkong, salah satu produk pengolahan UMKM yang diusahakan, adalah salah satu produk unggulan dari KWT Barokah yang diolah dengan cita rasa gurih. Ada juga keripik pisang yang dikemas dengan sebaik mungkin dan jadi salah satu opsi camilan yang murah.
Selanjutnya, terdapat kegiatan Hidroponik dengan selada sebagai komoditi utama.
Di kampung ini juga dilakukan pembudidayaan perikanan, di antaranya Ikan Nila, Ikan Betok, Ikan Gabus, dan jenis ikan lainnya, dan selanjutnya diolah menjadi pendamping lauk makan.
Melalui kegiatan ini, masyarakat diajak untuk mengantisipasi perubahan iklim dengan adaptasi, mitigasi, serta penguatan kelembagaan. Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan ekonomi warga, tetapi juga memperkuat kemampuan mereka dalam menghadapi dampak perubahan iklim.
Dengan adaptasi dan mitigasi yang tepat, serta penguatan kelembagaan melalui partisipasi aktif masyarakat, RW 12 Plaju Ulu menjadi contoh nyata komunitas lokal dapat berkontribusi dalam menjaga lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup.
Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel, Elen Setiadi mengapresiasi penuh kontribusi penuh Kilang Plaju pada pelaksanaan Proklim di Bumi Sriwijaya, dengan menyerahkan penghargaan Pembina Program Kampung Iklim (Proklim) Sumatra Selatan tahun 2024. Piagam ini diberikan sebagai pengakuan atas kontribusi perusahaan dalam upaya mitigasi perubahan iklim dan pelestarian lingkungan.
Elen Setiadi mengapresiasi langkah-langkah Kilang Pertamina Plaju dalam upaya menyelamatkan planet bumi.
"Lingkungan bersih merupakan tanggung jawab bersama. Mulailah kita menjaga dari yang paling kecil misalnya untuk menjaga lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya, memilah sampah kemudian yang paling penting adalah karena kita hidup berbudaya dengan air terutama dengan Sungai Musi," ujar Elen.
Hal senada disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup & Pertanahan (DLHP) Provinsi Sumsel, Herdi Apriansyah. Ia menambahkan perlunya meningkatkan kesadaran kolektif bersama-sama masyarakat untuk melawan dampak krisis iklim di Sumatra Selatan.*SHR&P PLAJU