Indramayu – RU VI Balongan hingga pertengahan tahun 2016 sudah menanam lebih dari 100.000 pohon mangrove di kawasan pesisir Indramayu. Dampak dari penanaman pohon mangrove tersebut adalah berkembangnya jumlah dan varian tanaman mangrove yang menjadi kesatuan ekosistem pantai. Ekosistem tersebut menjadi habitat bagi spesies burung dan spesies lainnya yang merupakan pengayaan dari keanekaragaman hayati. Selain itu, program ini juga dimaksudkan untuk menyelamatkan pesisir pantai yang semakin hari semakin berpotensi terkikis ombak.
Sukses mengubah wajah pesisir pantai Karangsong menjadi daerah ekowisata hutan mangrove, RU VI Balongan merealisasi pengembangan sekolah mangrove yang dilakukan pada 20-26 Juli 2016. Program ini menyasar empat sekolah, yaitu SD Negeri Karangsong 1, SD Negeri Pabean Udik 1, SD Negeri Unggulan Indramayu dan SMKN 1 Balongan. Pentingnya edukasi kepada generasi muda adalah untuk menginternalisasikan kebiasaan peduli mangrove.
Kegiatan pengembangan sekolah mangrove tingkat SD adalah penyuluhan pengetahuan mangrove bagi siswa, penanaman vegetasi pantai dan lomba sekolah mangrove. Sedangkan kegiatan sekolah mangrove tingkat SMK adalah kegiatan penanaman vegetasi pantai dan penerapan water treatment.
Semarak Hijau Pantaiku, untuk masa depan bumiku merupakan tagline yang digunakan dalam puncak rangkaian sekolah mangrove, yaitu Penanaman Vegetasi Pantai dan study tour di ekowisata mangrove Karangsong yang dilaksanakan pada 3 Agustus 2016 lalu. Pohon yang ditanam pada kegiatan ini adalah cemara laut dan ketapang.
Penanaman vegetasi pantai sekaligus menjadi kesempatan bagi RU VI mengenalkan Arboretum, yang kedepannya akan dimanfaatkan sebagai sarana edukasi bagi generasi muda agar lebih mencintai lingkungan dan berinovasi untuk memajukan potensi daerah. Tujuan ini tidak akan terealisasi tanpa adanya dukungan dari berbagai pihak.
Kabid Konservasi Penanggulangan Kerusakan Lingkungan BLH Indramayu H. Lutfi mengatakan, kegiatan ini bukan hanya sekedar ajang seremonial, pariwisata atau ajang rekreasi, juga sebagai ajang edukasi.
“Saya berharap program serupa akan dilaksanakan kembali ke depannya,” ujar Lutfi.
Sementara itu, Senior Supervisor CSR RU VI Cecep Supriatna mengatakan, untuk bisa mengenalkan mangrove sedini mungkin kepada generasi penerus agar mindset-nya dapat berubah bahwa vegetasi itu penting untuk mengurangi potensi abrasi.•Riki
Hamdani