Karawang – PT Pertamina EP Asset Subang Field bekerja sama dengan CARE LPPM IPB dan pemerintah Desa Karangligar menyelenggarakan kegiatan gerakan “Biopori for Karangligar”, pada (23/3). Kegiatan ini menghadirkan narasumber Ir. Kamir R. Barata, MSc, yang merupakan penemu teknologi Lubang Resapan Biopori (LRB) dan telah mendapatkan penghargaan Kalpataru. Hadir dalam kegiatan ini Jajaran Muspika Kecamatan Telukjambe Barat, Perwakilan BPLH Kabupaten Karawang, dan tokoh masyarakat sekitar.
Dalam kegiatan tersebut masyarakat Desa Karangligar diperkenalkan Teknologi dan manfaat dari biopori oleh Ir. Kamir Brata, M.Sc. Dosen IPB tersebut menyampaikan bahwa lubang resapan biopori merupakan teknologi tepat guna dan ramah lingkungan yang berguna untuk mempercepat peresapan air hujan.
Rima selaku CDO PEP di Desa Karangligar menuturkan, kegiatan ini sebagai langkah awal gerakan pembuatan 5.000 lubang biopori di Desa Karangligar. Kegiatan ini juga bertujuan untuk mengunggah kesadaran dan partisipasi masyarakat, bahwa ada teknologi sederhana, yakni biopori untuk mencegah banjir. “Ini masih awal dan akan kita monitoring perkembangannya bersama-sama,” ujar Rima.
Sementara Subang Legal & Relations Assistant Manager Pertamina EP, R. Ery Ridwan mengatakan, kegiatan ini merupakan bukti komitmen PEP dalam upaya menjaga dan melestarikan lingkungan sekitar. “PT Pertamina EP sesuai dengan komitmennya Tumbuh Bersama Lingkungan akan mendukung gerakan pembuatan biopori di Desa Karangligar,” ujar Kang Ery.
Eneng Komariah, Kades Karangligar menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada PEP Subang Field dan CARE LPPM IPB yang telah mencanangkan kegiatan Biopori For Karangligar. “Upaya ini sebagai ikhtiar bersama dan langkah solutif dalam menangani dan mencegah banjir di masa yang akan datang. Dan saya mengajak semua lapisan masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini,” ujar Eneng.
Di Akhir kegiatan, masyarakat mempraktikkan pembuatan lubang biopori di halaman Balai Desa Karangligar bersama dengan Perwakilan Pertamina, Pejabat Desa, Muspika dan BPLHD. Selanjutnya, PEP menyumbang alat bor untuk masing-masing ketua Rukun Tetangga (RT) di Desa Karangligar. Nantinya masing-masing ketua RT meminjamkan alat bor kepada warganya secara bergiliran untuk membuat 3-5 lubang biopori di halaman rumah masing-masing. Ada lebih dari 1.000 unit rumah di Desa Karangligar, sehingga akhirnya ada sekitar 5.000 biopori lebih di desa tersebut.• ikm/af/dwn