Bojonegoro - PT Pertamina EP Cepu (PEPC) bersama Asosiasi untuk Demokrasi dan Kesejahteraan Sosial (Ademos) Indonesia menggelar kegiatan workshop, evaluasi, dan rencana tindak lanjut program peningkatan kualitas sandang (batik) Bojonegoro. Acara digelar di Sentra Batik Poetra desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro pada (17/1).
Workshop diikuti oleh 25 peserta dari lima desa di tiga kecamatan, yaitu: Desa Dolokgede dan Desa Kalisumber, Kecamatan Tambakrejo, Desa Kaliombo dan Desa Pelem, Kecamatan Purwosari, serta Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem. Mereka berasal dari kelompok pengrajin batik di wilayah kerja PEPC yang tergabung dalam Batik Training Centre (BTC). Hadir dalam acara tersebut, wakil PEPC, Edy Purnomo, dari fungsi Public and Government Affairs, Camat Tambakrejo, Kepala Desa Dolokgede, Ademos, dan BTC Bojonegoro.
Edy Purnomo mengatakan, program pengembangan industri batik saat ini diprioritaskan pada lima desa yang secara geografis berdekatan dengan rencana proyek unitisasi gas Jambaran Tiung Biru (JTB). Dari masing-masing desa terpilih lima orang yang menjadi sasaran program yang akan menjadi pilot project. Diharapkan kelima orang tersebut bisa menularkan ilmu membatiknya kepada warga lain dan mengembangkan produk batik lokal agar dikenal masyarakat luas.
“Kami akan terus mengawal program ini. Semoga program batik terus berkesinambungan dan menjadi ikon tiap desa di kawasan ring satu proyek JTB,” ujar Edy.
Ia memotivasi para pengrajin batik jangan ragu jika produksi batiknya tidak laku. “Sasaran batik Bojonegoro sangat luas. Yang terpenting adalah menjaga kualitas karya batiknya. Pemasaran juga dapat memanfaatkan jaringan, mulai dari tingkat desa, kecamatan, maupun kabupaten,” ujarnya.
PEPC turut mengapresiasi dan bangga dengan semangat para pengrajin batik, dan diharapkan program workshop batik dapat memberikan virus positif dalam meningkatkan nilai ekonomi melalui usaha kemandirian desa.
Sementara itu, manajer program batik Ademos, Himawan Akhmadin Saputra, mengatakan, program pelatihan batik sudah berlangsung sejak Oktober 2015 lalu dan berakhir pada Februari 2016.
Camat Tambakrejo, Ngasiaji, menyampaikan bahwa pihaknya sangat mendukung program batik ini. “Kami akan membantu dalam hal pemasaran dan finansial atau permodalan sebagai upaya pengembangan usaha mandiri,” tegasnya.•PEPC