SIDOARJO – PT Pertamina Gas (Pertagas) terus berupaya melestarikan lingkungan hidup dengan melibatkan pekerja, masyarakat, dan siswa sekolah dasar. Melalui program CSR di Pertagas East Java Area (EJA), sebanyak 150 pohon trembesi ditanam di area Desa Penatarsewu, Tanggulangin yang merupakan Desa Binaan Pertagas.
“Program ini merupakan realisasi program berkelanjutan Kampung Ikan Asap di Pertagas EJA,” ujar Head Of QC HSE PT Pertamina Gas EJA, Jumat (23/8).
Ditambahkan Fithrpo, penanaman pohon trembesi tersebut juga dilakukan dalam rangka membantu mengurangi tingkat pencemaran di Kampung Ikan Asap akibat aktivitas pengasapan ikan. Di desa ini, Pertagas mengimplementasikan konsep OSOT atau one stack one tree.
“Harapannya, kehadiran tanaman ini bisa mengurangi efek pencemaran udara akibat asap yang muncul dari cerobong asap,” paparnya. “Kami bangga sekali warga disini sudah secara masif melakukan kegiatan yang mencerminkan cinta lingkungan seperti penghijauan dan pengelolaan sampah yang baik sejak usia dini," lanjutnya.
Secara terpisah, Manager PR dan CSR Pertagas Zainal Abidin mengatakan di Kampung Ikan Asap terdapat 88 unit rumah pengasapan ikan yang telah direnovasi oleh Pertagas lewat program CSR. Di sisi lain, Pertagas juga telah mendampingi kampung ini dalam rangka menjadi kampung mandiri yang memang sejak lama terkenal sebagai penghasil ikan asap. “Harapannya, ke depan Kampung Ikan Asap tidak hanya terkenal sebagai penghasil ikan asap dan Resto Apung, tapi juga menjadi role model kampung lain di Sidoarjo khususnya, untuk terus peduli dengan lingkungan hidup,” harapnya.
Sebelumnya, Pertagas juga secara berkesinambungan melakukan sosialisasi terhadap warga setempat agar menjaga budaya hidup sehat. Di antaranya, untuk mengantisipasi dampak aktivitas pengasapan ikan, warga saat ini telah terbiasa menggunakan masker saat melakukan pengasapan. “Ke depan Resto Seba yang ada di desa ini juga kita dampingi untuk berubah menjadi Green Resto. Konsep rumah makan yang ramah lingkungan,” jelasnya.
Kampung Ikan Asap sendiri merupakan kampung yang dibina secara komprehensif oleh Pertagas sejak 3 tahun lalu. Di kampung ini, Pertagas bekerjasama dengan berbagai instansi termasuk Badan Usaha Milik Desa untuk membantu warga setempat untuk berdaya saing dengan mengembangkan potensi daerah yang dimilikinya. Sejak dibina Pertagas, warga kampung yang 90 persen penduduknya menjadi perajin ikan asap ini telah menghasilkan 13,86 ton ikan asap per bulan yang disuplai untuk Resto Apung di desanya sendiri dan pasar tradisional di daerah sekitar.*PERTAGAS