BALIKPAPAN – Dalam rangka mewujudkan komitmen dan kontribusi perusahaan dalam mendukung energi baru dan terbarukan serta peningkatan kualitas pendidikan, Pertamina Refinery Unit (RU) V Balikpapan mengadakan kegiatan Eco-Education Camp di Kuala Batakan Cottage 3, pada Sabtu dan Minggu (8-9/12/2018). Kegiatan ini diikuti oleh 48 siswa dan 12 guru yang berasal dari 12 SMA.
Menurut Region Manager Comm. & CSR Pertamina Kalimantan Yudi Nugraha, Eco-Education Camp bertujuan untuk mengenalkan kepada generasi muda tentang pemanfaatan energi baru dan terbarukan. Dalam acara ini, peserta juga diajak untuk mendukung pelestarian lingkungan melalui kegiatan coastal clean up. Para peserta berperan aktif menjaga dan membersihkan lingkungan pantai dari sampah-sampah plastik. Mereka juga mempraktikkan penggunaan solar panel.
Kegiatan praktik diawali dengan mengenalkan alat-alat yang digunakan dalam perakitan panel surya (solar panel). Setelah itu peserta diminta untuk melihat dan mempelajari bagaimana cara proses pemasangan yang baik, benar, dan aman. Terakhir peserta diminta untuk menghitung voltase dan daya yang dikeluarkan oleh panel surya tersebut.
Selain panel surya, Eco-Education Camp juga menghadirkan Enggang Evo 1 yang merupakan prototipe mobil listrik karya mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan Balikpapan. Prototipe mobil listrik yang bertempat duduk tunggal seperti formula ini mampu melaju hingga 60 kilometer per jam. Pertamina menjadi salah satu sponsor dan ikut berkontribusi dalam pengembangan Enggang Evo 1.
Kehadiran Enggang Evo 1 selaras dengan tema yang di usung oleh kegiatan Eco-Education Camp yaitu energi baru dan terbarukan, serta memberikan motivasi kepada peserta untuk berinovasi di bidang teknologi ramah lingkungan.
Yudi berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat kepada generasi muda untuk lebih berinovasi di masa depan.
Sementara Manager HSSE RU V Oky Wibisono menegaskan, saat ini masih minim pengetahuan masyarakat tentang penggunaan energi terbarukan dan perlunya peningkatan kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan dari sampah plastik.
“Penggunaan Energi saat ini belum optimal. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti rendahnya riset dan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan, sebagai masyarakat Indonesia sebaiknya kita berkomitmen untuk mengurangi penggunaan bahan plastik seperti mengganti botol plastik sekali pakai dengan tumbler,” ujar Oky.
Ir. Azhar Kamal yang menjadi narasumber sekaligus praktisi tenaga surya juga memberikan kesan positif kepada acara Eco-Education Camp.
"Acara ini bagus sekali, saya baru pertama kali diundang untuk memberikan training tentang dasar dasar PLTS kepada adik-adik SMA. Biasanya saya hanya memberikan ini kepada mahasiswa atau praktisi yang ingin mendalami kajian terkait PLTS. Dalam 2 hari ini peserta sangat bersemangat sehingga membuat saya sangat gembira melihat bagaimana antusiasme mereka. Saya berharap tidak sampai di sini saja, mereka harus mampu mengaplikasikan ilmu yang didapat dalam camp ini di masa yang akan mendatang," ujar Azhar
Sementara Sareal Butarbutar sebagai guru pendamping SMKN 6 mengatakan kegiatan seperti ini sangat bagus diadakan setiap tahun. "Acara seperti ini masih minim diadakan di Kota Balikpapan dan saya berharap acara seperti ini dapat dilakukan pada tahun tahun yang akan datang, demi menciptakan generasi muda yang berkualitas," tutup Sareal.•RU V