DUMAI – Bersamaan dengan hari ulang tahun (HUT) ke-63 Pertamina pada Kamis, 10 Desember 2020, Pertamina Refinery Unit (RU) II Dumai me-launching program Corporate Social Responsibility (CSR) di bidang pendidikan yaitu Program Kejar Paket C yang merupakan program belajar setara SMA di Gedung Sri Bunga Tanjung, Pendopo Walikota Dumai, Kota Dumai, Riau.
Launching Program Paket C ini dihadiri oleh Perwakilan Dinas Pendidikan Kota Dumai Maisyarah, Unit Manager Communication, Relations & CSR RU II Brasto Galih Nugroho, Direktur Madani Human Care (MHC) Dziqri Hanafi, Lurah Tanjung Palas Aga Muhaimin, Lurah Jaya Mukti Zembrizon, serta 80 orang siswa siswi peserta program yang berasal dari Kota Dumai dengan mayoritas dari Kelurahan Tanjung Palas dan Kelurahan Jaya Mukti.
Brasto menjelaskan bahwa program yang 100 persen berasal dari dana CSR Pertamina ini dikerjasamakan bersama MHC selaku pelaksana teknis program. "Program tersebut ditujukan bagi siswa siswi yang dengan alasan tertentu harus putus sekolah, tetapi masih punya semangat untuk belajar," katanya.
Kegiatan pembelajaran dalam Program Paket C itu dimulai sejak pertengahan Desember 2020 dan berakhir di April 2021. Peserta program berasal dari berbagai daerah di Kota Dumai. Diharapkan pada penghujung program, para peserta berhasil lulus dan mendapatkan ijazah tingkat SMA.
Dalam sambutannya, Maisyarah menyampaikan, Dinas Pendidikan Kota Dumai mendukung penuh program yang dijalankan oleh Pertamina. "Kami mengapresiasi Pertamina atas program yang dijalankan karena sangat bermanfaat bagi mereka yang putus sekolah," ucapnya.
Diharapkan peserta program bisa terus semangat dalam mengikuti program ini. "Semoga bantuan ini bisa bermanfaat bagi siswa siswi untuk meneruskan mimpinya meraih cita-cita yang lebih tinggi," ucap Brasto.
Brasto mengemukakan bahwa dengan program kejar paket C dapat meningkatkan pola pikir siswa-siswi. "Selain itu, peserta program yang lulus mendapatkan ijazah setara SMA, sehingga dapat berguna untuk mendapatkan pekerjaan," tuturnya.
Brasto menjelaskan bahwa siswa-siswi yang telah lulus program ini juga bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sembari bekerja, misalnya seperti mengikuti pembelajaran di perguruan tinggi dengan sistem belajar jarak jauh dan terbuka, kelas karyawan, kelas malam atau kelas akhir pekan.
"Yang jelas, kesempatan mendapatkan pekerjaan yang membutuhkan ijazah SMA dan kesempatan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi terbuka setelah lulus program ini," ucap Brasto. *RU II/HM