BALIKPAPAN - Pemasaran produk merupakan salah satu kunci dalam membangun kemandirian kelompok. Setelah membekali mitra binaan dengan edukasi strategi pengumpulan dan pengolahan minyak jelantah, Pertamina RU Balikpapan bekerja sama dengan Jelantah4Change mengadakan pelatihan strategi dan pemasaran produk bertempat di Aula Pemukiman Atas Air Kelurahan Margasari, pada Sabtu 12 Juni 2021.
Sebanyak 26 orang peserta diantaranya kader mitra binaan dan perwakilan masyarakat dari RT Kelurahan Margasari menghadiri kegiatan tersebut.
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Kilang Balikpapan Ely Chandra Peranginangin mengatakan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari program CSR Pertamina RU Balikpapan di Kelurahan Margasari yang sudah berjalan tiga tahun. "Program ini merupakan bagian dari program CSR Pertamina Kilang Balikpapan yang dikenal dengan nama Margasari Olah Jelantah atau Mariojela," ujarnya.
Perwakilan Jelantah4Change Yanti meyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pelatihan bagi kelompok Mariojela untuk memasarkan produk olahan dari jelantah agar dapat dijual di pasaran.
"Program ini merupakan rangkaian kegiatan yang telah direncanakan bersama-sama. Kegiatan-kegiatan yang sebelumnya dilakukan diantaranya sosialisasi, workshop dan pelatihan pembuatan lilin. Kali ini kader dibekali dengan ilmu pemasaran agar Ibu-Ibu yang bisa membuat produk lilin dari jelantah di rumah dapat menjual produknya," jelas Yanti.
Sementara itu, Ketua Kelompok Pemelihara dan Pemanfaat (KPP) Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Kampung Atas Akhir Kelurahan Margasari Mulyanto mengatakan bahwa perilaku pembuangan jelantah di Kelurahan Margasari dulu sangat banyak. "Semenjak dimotori kelompok Mariojela dan melalui Program CSR Pertamina, perilaku pembuangan jelantah di lingkungan Margasari sudah semakin menurun," ujarnya.
Pelatihan pemasaran kali ini menghadirkan pengusaha Rumah Makan Nasi Kebuli Bang Ahmad. Ahmad menyampaikan materi pelatihan strategi penjualan dan pemasaran produk yang meliputi perbaikan produk, inovasi produk, produksi produk, dan pemasaran produk sehingga layak untuk dipasarkan.
"Selain strategi pemasaran offline, strategi pemasaran juga dapat menggunakan smartphone melalui media online shop. Kedepan kader Mariojela dapat mengunakan smartphone mereka sebagai sarana untuk menjual produk lilin," katanya.
Ely berharap, “Dari kegiatan ini mitra binaan semakin semangat untuk dapat meningkatkan volume jelantah, menambah titik pengumpulan jelantah, dan meningkatkan kuantitas sekaligus kualitas hasil olahan dari jelantah berupa lilin. Sehingga dapat dipasarkan ke masyarakat luas dan dapat meningkatkan pendapatan." tutupnya. *RU V/IN