PALANGKA RAYA – Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor yang terdampak pandemi COVID-19 secara masif. PT Pertamina (Persero) memiliki program kemitraan untuk membantu mengembangkan UMKM. Di wilayah Kalimantan, sebanyak Rp12 Milyar sudah teralokasi untuk disalurkan kepada UMKM yang bermitra bersama Pertamina, termasuk wilayah Kalteng tentunya.
Region Manager Communication, Relation & CSR Kalimantan Roberth M.V. Dumatubun menuturkan bahwa program kemitraan untuk meningkatkan UMKM menjadi tangguh dan memberi multiplier effect bagi bisnisnya, hingga kini di Kalimantan telah memiliki mitra binaan sebanyak 507 pelaku usaha yang sedang berjalan.
“Angka Rp12 Milyar ini lebih besar dari tahun sebelumnya yang hanya Rp 6 milyar. Dana tersebut nantinya wajib dikembalikan karena akan digulirkan untuk permodalan pengembangan mitra binaan lainnya,” ungkap Roberth.
Lebih lanjut, Roberth mengatakan bahwa dalam alur mekanismenya, mitra binaan akan diberikan permodalan dengan beberapa syarat yang harus dipenuhi seperti WNI, usaha minimal telah berlangsung 6 bulan, usaha penjualan per tahun maksimum Rp2,5 milyar rupiah, memiliki aset kekayaan bersih maksimum Rp500 juta, dan merupakan usaha milik sendiri, serta tidak berbadan hukum.
Suyadi, pemilik bengkel mitra Pertamina sejak tahun 2018 menuturkan, perkembangan bengkelnya sangat drasitis dengan suntikan modal yang diberikan, serta jasa administrasi yang rendah yaitu 3 persen menurun.
Dirinya berharap agar program tersebut tetap berjalan, sehingga dapat membantu sektor usaha lainnya termasuk dirinya juga ingin mengajukan kembali ke Pertamina jika sudah selesai tahap pertama ini.
Begitu pula Faisal, pemilik toko Risna yang menjual bahan baju khas Kalimantan Tengah di Jalan Ahmad Yani merasakan hal serupa. Faisal dapat mengembangkan usahanya dengan adanya bantuan modal dari Pertamina.
“Selain itu, kesempatan lainnya yang bisa didapatkan yaitu kesempatan untuk mengikuti pameran lokal, nasional, maupun internasional dan mendapatkan pelatihan dari Pertamina sesuai dengan bidang dan kebutuhannya,” tutup Roberth. *MOR VI/HM