TASIKMALAYA – PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Karaha mengadakan pelatihan produksi dan pengolahan biji kopi kualitas bagi petani kopi yang tergabung dalam Kelompok Tani Kopi binaan PGE Area Karaha yang tersebar di lima desa di Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Garut.
Kegiatan ini merupakan salah satu bagian dari pelaksanaan Program Corporate Social Responsibilty (CSR) PGE Area Karaha dan merupakan keberlanjutan dari program pemberdayaan ekonomi kelompok tani binaan yang telah dilakukan tahun-tahun sebelumnya.
“Melalui pelatihan ini kami akan melakukan monitoring terhadap tingkat produktivitas kelompok petani kopi tersebut. Hasil monitoring inilah yang akan menentukan kelanjutan pembinaan. Semua tergantung pada kemauan dan kerja keras kelompok tani. Inilah yang kami sebut dengan penguatan Kelompok Tani Karaha,” tegas Manager Maintenance PGE Area Karaha Zaldy Arifianto.
Zaldy berharap petani kopi agar dapat terus berkembang, menghasilkan kopi yang berkualitas sehingga dapat meningkatkan ekonomi kelompok tani itu sendiri.
Menurut Zaldy, program CSR yang dilakukan PGE selalu menyesuaikan dengan kearifan lokal dan berjalan beriringan dengan program yang telah ditetapkan pemerintah setempat.
“Pemberdayaan petani kopi ini misalnya, karena kontur wilayah kerja PGE adalah di pegunungan, memang sangat memungkinkan bagi kami membina petani kopi. Contoh di Area Ulubelu, di sana ada Kopi Beloe. Di Area Kamojang ada kopi geothermal Kamojang. Kenapa disebut kopi geothermal? Karena kopi dari kedua area kami tersebut memiliki ke-khasan tersendiri mengingat dalam pengelolaan pasca panen menggunakan alat pengering geothermal. Jadi cita rasa yang dihasilkan juga berbeda dengan kopi lainnya. Hal ini juga yang sedang kita usaha kembangkan untuk kopi karaha mitra binaan PGE di Area Karaha,” papar Zaldy.
Ia berharap apa yang PGE usahakan bagi masyarakat di Desa Ring 1 dapat tepat sasaran dengan tetap memprioritaskan keseimbangan dan kelestarian alam, lingkungan dan masyarakat.
“Kami yakin, dengan mensejahterakan manusia, alam, dan lingkungan, maka PGE akan mampu mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan,” ungkapnya.
Lima desa Ring 1 yang menjadi prioritas utama pembinaan PGE Area Karaha, yaitu Desa Kadipaten, Desa Dirgahayu, Desa Cinta, Desa Cintamanik dan Desa Sukahurip. Pembinaan yang dilakukan meliputi pelatihan, pemberian bibit berkualitas, pemberian alat pendukung produksi kopi pasca panen, kesempatan studi banding (benchmark) ke petani kopi di luar wilayah Tasikmalaya, dan membantu penyiapan media promosi.•PGE