BANDUNG - PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bandung menginisiasi revitalisasi Danau Pangkalan yang berada di Dusun Kamojang yang terletak di Kabupaten Bandung, pada beberapa tahun terakhir. Salah satunya dengan melakukan pemetaan sumber air.
Berdasarkan dokumentasi Kabupaten Bandung, Danau Pangkalan masih terdokumentasi pada peta topografi 1954. Menurut Odo Suhada, salah satu warga yang berdiam di sekitar Danau Pangkalan, pada awalnya danau itu banyak dimanfaatkan oleh penduduk sekitar untuk memelihara kerbau dan budidaya ikan, belum ada penduduk yang berminat untuk berkebun di wilayah sekitar Danau Pangkalan.
Namun, pada awal tahun 1980-an, kegiatan berkebun mulai berkembang di wilayah Danau Pangkalan. “Karena banyak pembentukan kebun, jadi si airnya itu dialirkan sampai kering. Tanggul-tanggulnya dibobol kemudian kering, sehingga bisa dipakai untuk menanam tanaman,” jelasnya.
Hingga awal tahun 2000-an, sebagian danau masih ada. Namun, sekarang sudah tidak ada lagi. Sebagian besar lahan bekas Danau Pangkalan telah berubah fungsi menjadi lahan pertanian masyarakat. Bahkan ada yang disewakan untuk aktivitas pertanian kentang milik salah satu perusahaan swasta nasional.
Karena itu, selain melakukan pemetaan sumber air, PGE bersama dengan masyarakat sekitar melakukan penggalian lahan di sekitar lokasi bekas Danau Pangkalan. Hasilnya mulai muncul danau-danau kecil yang menjadi obyek wisata bagi wisatawan lokal. PGE sangat memberikan perhatian pada revitalisasi danau tersebut sebagai salah satu bagian dari program pengembangan desa wisata geothermal yang telah dikembangkan di sekitar Area Kamojang.
Pengembangan desa wisata geothermal di Area Kamojang ini telah mendapatkan apresiasi dari Pemerintah dan para pemangku kepentingan di sekitar Area Kamojang. Pencapaian perolehan 7 kali PROPER Emas berturut-turut bagi PGE Area Kamojang dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, menjadi salah satu bukti nyata usaha PGE dalam pengelolaan lingkungan di sekitar Area Kamojang.•PGE