MEDAN - Sebagai perusahaan energi, Pertamina terus memberikan kontribusi kepada masyarakat sekitar melalui kegiatan CSR dan Small Medium Enterprise & Partnership Program (CSR & SMEPP) atau yang lebih dikenal dengan nama Program Kemitraan dan Bina Lingkungan.
Muhammad Toyib selaku Pjs. Area Manager CSR & SMEPP Pertamina Sumbagut mengatakan, Pertamina melalui program CSR & SMEPP senantiasa mencari dan memberdayakan para pengusaha kecil dan menengah agar dapat melestarikan budaya lokal maupun membantu mereka dalam pengembangan usahanya.
Salah satunya adalah pengembangan Batik Medan yang dikelola oleh Nurcahaya. Usaha yang dirintis dimulai dari ketertarikannya melestarikan budaya lokal, yaitu batik. Pertamina sebagai perusahaan milik bangsa pun tertarik untuk membantu Nurcahaya melestarikan budaya tersebut. Akhirnya, Nurcahaya menjadi mitra binaan pada 2014.
Nurcahaya menjelaskan, ia mulai mengikuti pelatihan pada 2008. Setelah memahami cara membatik, Nurcahaya bersama anak-anaknya mulai mengembangkan usahanya pada 2009.
“Yang membedakan jenis batik motif khas Sumatera Utara ini adalah bentuk, goresan dari canting yang tidak berbentuk bintik. Canting yang mengukir kain berupa garis yang terus tersambung di atas media kain,” ungkap Zuhair, anak sulung Nurcahaya.
Menurutnya, usaha yang dikembangkan orang tuanya menjadi media untuk mempertahankan budaya suku Batak, karena melihat ukiran-ukiran sudah mulai hilang pada bangunan adat mengikuti perkembangan zaman. Termasuk membuka lapangan pekerjaan baru. “Karena itu, kami sangat berterima kasih kepada Pertamina yang telah membantu selama ini melalui program PKBL,” ujar Zuhair.• Arya/Wali