MEDAN – PT Pertamina (Persero) MOR l Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Medan Group menggandeng Rumah Zakat membuat program pemberdayaan masyarakat yaitu Ecobrick di Lingkungan 24, Kecamatan Medan Labuhan, Medan.
Program Ecobrick beranggotakan ibu rumah tangga di lingkungan 24 sebanyak 9 orang. Ecobrick adalah daur ulang dari sampah kemasan minuman yang dimasukkan hingga ke dalam botol mineral ukuran 600 ml. Kemudian, beberapa botol mineral tersebut digabungkan sehingga dapat menjadi sebuah perabotan seperti kursi.
Operation Head (OH) PT Pertamina MOR I TBBM Medan Group, Hari Purnomo, mengatakan Ecobrick ini merupakan konsep daur ulang sampah yang menarik karena mengolah sampah plastik kemasan menjadi sebuah furnitur. Kegiatan ini sangatlah kreatif dan inovatif serta mengurangi sampah yang menumpuk di sekitar Lingkungan 24 berkurang 76kg sampah hingga Oktober 2018, sehingga pemukiman di sana menjadi lebih asri.
“Program Ecobrick di Lingkungan 24 ini merupakan program yang baik karena mengurangi sampah lingkungan yang sulit untuk didaur ulang. Sampah-sampah tersebut dapat diolah menjadi sebuah barang yang berguna dan bisa menambah perekonomian warga Lingkungan 24 dengan menjual produk-produk yang mereka olah,” ujar Hari.
Program Ecobrick di Lingkungan 24, Kecamatan Medan Labuhan, terbentuk pada bulan Agustus 2018. Anggota program ini terdiri dari ibu rumah tangga di Lingkungan 24 sebanyak 9 orang. Para ibu rumah tangga ini merupakan istri dari para nelayan. Para ibu ini mengikuti program Ecobrick untuk mengisi hari mereka dengan kegiatan yang bermanfaat. Kegiatan Ecobrick ini dilaksanakan 2 kali seminggu di salah satu rumah warga.
Branch Manager Rumah Zakat Medan Budi Syahputra, menyampaikan Rumah Zakat yang ditunjuk untuk mendampingi program Ecobrick di Lingkungan 24 akan memberikan pelatihan-pelatihan agar program Ecobrick ini bisa berkembang. Pelatihan yang telah dilakukan contohnya adalah Pelatihan merangkai.
“Rumah Zakat senantiasa memberikan pelatihan untuk mitra binaan termasuk untuk Ecobrick. Pelatihan yang kami berikan contohnya adalah pelatihan merangkai, agar produk-produk Ecobrick yang dihasilkan menjadi lebih cantik dan menarik minat orang untuk membeli produk tersebut,” kata Budi.
Hingga saat ini, produk-produk Ecobrick telah dipesan oleh taman baca dan ada pula untuk Puskesmas di Lingkungan 24. Kedepannya, Ecobrick juga akan diterapkan di Lingkungan 25, Kecamatan Labuhan Medan, serta program Ecobrick juga akan melakukan pelatihan mengenai pemasaran agar penjualan produk Ecobrick menjadi lebih luas.•MOR I