Palembang, 12 Mei 2023 – Sehubungan dengan penilaian Program Kampung Iklim (Proklim) Tahun 2023, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, melalui Integrated Terminal Palembang selaku pendukung Proklim bersama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Perhutanan (DLHP) Provinsi Sumatera Selatan dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Ogan Ilir melakukan kegiatan pembinaan Program Kampung Iklim untuk 12 Desa yang berada di Kabupaten Ogan Ilir.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh DLHP Provinsi Sumatera Selatan, DLH Kabupaten Ogan Ilir, CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Camat, Kepala Desa, Perangkat Desa, dan para anggota Proklim dari 12 Desa. Desa-desa ini terdiri dari, 6 Desa yang telah mendapatkan penghargaan Proklim di tahun 2022 yaitu Desa Payakabung, Desa Beti, Desa Sukaraja Baru, Desa Sembadak, dan Desa Tanjung Atap Barat, sebagai penerima penghargaan Proklim Pratama dan Madya, dan Desa Pulau Semambu sebagai penghargaan Proklim Utama.
Selain itu terdapat 6 Desa lainnya yang rencananya akan diusulkan untuk penilaian Proklim tahun 2023, yaitu Desa Tanjung Dayang Utara, Desa Tanjung Dayang Selatan, Desa Meranjat Ilir, Desa Seri Banding, Desa Kamal, dan Desa Rawa Jaya.
Dalam sambutanya Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Ogan Ilir yang diwakili oleh Sekretaris DLH Kabupaten Ogan Ilir, Mira Diani, menyampaikan bahwa Proklim bukan sekedar partisipasi untuk mendapatkan penghargaan, namun merupakan sebuah upaya meningkatkan kontribusi dan peran serta masyarakat dalam perubahan menangani perubahan iklim.
Pada kesempatan yang sama Kepala Seksi Perubahan Iklim DLH Provinsi Sumatera Selatan, Radian Fahmi juga turut menyampaikan berbagai poin terkait perubahan iklim beserta dampak-dampaknya, dan cara berkontribusi untuk membantu membatasi perubahan iklim tersebut, serta tata cara agar desa dapat turut serta dalam Program Kampung Iklim.
“Penanganan perubahan iklim sebenarnya sangat akrab dengan kehidupan kita sehari-hari, karena hanya dibutuhkan implementasi yang sederhana, seperti menanam pohon, menerapkan kegiatan 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle), atau bahkan dengan cara penghematan energi di rumah tangga. Jadi siapapun bisa berkontribusi dalam penanganan perubahan iklim.” Jelas Fahmi.
Fahmi juga menambahkan beberapa hal yang diverifikasi dalam kegiatan Proklim yaitu kegiatan mitigasi, adaptasi dan kelembagaan, yang disampaikan melalui Sistem Registrasi Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRN PPI).
Pertamina Patra Niaga yang berinisiasi melakukan kegiatan ini, menyerahkan bantuan pendukung kegiatan Proklim yaitu berupa kotak sampah pilah, dan komposter, untuk kemudian disebarkan ke 12 Desa yang didampingi. Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Area Manager Communication, Relation & CSR Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan.
"Pertamina selaku perusahaan akan terus berupaya untuk dapat memberikan dukungan dalam hal pendampingan masyarakat khususnya pada Program TJSL kegiatan Proklim ini, yang tentunya tidak lepas pula dari dukungan pemerintah dan masyarakat.” Ucapnya.
Nikho juga berharap melalui kegiatan Proklim ini, masyarakat dapat lebih sadar akan pentingnya menjaga lingkungan, dan kemudian dapat membuktikan bahwa ekonomi dan lingkungan dapat berjalan secara harmoni.
Hingga tahun 2023, total bantuan untuk program yang berkontribusi di dalam penanganan perubahan iklim adalah sebesar 400 juta rupiah.
Kegiatan Proklim ini mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) tujuan ke-13 yaitu Penanganan Perubahan Iklim, dan Pertamina sendiri berupaya untuk terus berkomitmen dalam melaksanakan program-program berdasarkan pendekatan adaptasi dan mitigasi aspek Environmental, Social, dan Governance(ESG) dalam mendukung pemerintah di program kampung iklim.