KARAWANG – PT Patra Drilling Contractor (PDC) melakukan aksi penanaman pohon bambu sepanjang dua kilometer di daerah aliran sungai (DAS) Citarum–Karawang. Hal tersebut sebagai bentuk pertanggungjawaban lingkungan seluruh pekerja PDC yang memiliki andil dalam pencemaran udara dalam kegiatan sehari-hari, pada Jumat, 28 Agustus 2020.
Sebelumnya, PDC telah melakukan perhitungan polutan yang dihasilkan pekerja dan kemudian dikonversikan ke dalam bentuk aksi penanaman pohon bambu.
Corporate Secretary PT PDC Budhi Kristianto mengatakan bahwa kegiatan tersebut sekaligus dalam rangka memperingati HUT ke-39 PT PDC yang jatuh pada 11 September.
“Dipilihnya tanaman bambu karena vegetasi bambu memiliki daya serap karbondioksida tergolong paling besar, karena bambu memiliki kemampuan fotosintesis efisien, yaitu menyerap kembali sebagian karbondioksida yang dihasilkan,” ujarnya.
Lebih lanjut Budhi mengatakan, dalam setiap kegiatan project operasinya, Pertamina PDC selalu concern terhadap lingkungan. “Melalui kegiatan itu PDC dapat berpartisipasi mengurangi dampak emisi karbon yang dihasilkan olah bahan bakar fosil yang berasal dari kendaraan bermotor para pekerja kami, sehingga terjadi penyeimbangan kondisi alam dan lingkungan,” ujarnya.
Dalam melakukan aksinya, PDC bekerja sama dengan Satgas Citarum Harum Sektor 19 yang dipimpin oleh Komandan Kompi Sektor 19 Supriyanto.
Supriyanto mengatakan bahwa mengembalikan kondisi sungai Citarum bukan hanya tanggung jawab pemerintah dan aparat saja tetapi juga seluruh golongan masyarakat. “Kerja sama yang dijalin bersama PDC merupakan hal yang sangat baik guna pelestarian lingkungan. Saya harap program pelestarian ini dapat terus berjalan dan bisa memotivasi masyarakat untuk lebih peduli lagi kepada alam,” harapnya.
Pohon bambu selain mampu menyerap karbondioksida, juga berfungsi dalam penguatan tanah sehingga dapat mencegah terjadinya longsor. Selain itu juga mampu menjaga dan memelihara keseimbangan lingkungan di DAS Citarum.
Lurah Tanjungmekar Ahmad Ridwan yang hadir dalam kegiatan tersebut mengapresiasi PDC. Menurutnya, selain menjadi pembeda dengan tanaman yang sudah ada sebelumnya, bambu juga disebutnya cukup efektif mencegah banjir. “Pada 25 Februari kemarin, kalau saya duduk disini tuh kelelep, sampai hampir mau naik ke jalanan, pepohonan sudah mau habis,” ungkapnya di Taman Edukasi Satgas Citarum Sektor 19.
Dengan bertambahnya jumlah pohon tentu akan menambah jumlah oksigen dalam rangka mengurangi polusi yang ada dan hal ini tentu sangat penting bagi keberlangsungan hidup manusia, dan juga ekosistem yang ada terutama di masa sekarang dimana pemanasan global juga telah menjadi isu dunia. Sebagian bambu juga akan dibudidayakan terlebih dahulu agar lebih banyak lagi rumpun yang tumbuh.
Sungai Citarum sendiri termasuk dalam salah satu sungai yang menjadi pusat perhatian dunia dan masuk dalam PERPRES No.15 Tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan DAS. *PDC/HM