BOGOR - Hidroponik adalah suatu metode bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah, melainkan dengan menggunakan larutan mineral bernutrisi atau bahan lainnya yang mengandung unsur hara seperti sabut kelapa, rock wool, spoons, serbuk kayu, dan lain-lain.
Untuk memberikan pemahaman dan keterampilan bercocok tanam tanaman sayuran dengan pola hidroponik sehingga nantinya bisa dikembangkan di Balongan, RU VI mengajak stakeholder-nya mengikuti studi banding ke KRPL (Kawasan Rumah Pangan Lestari), di Bogor. Sebanyak 35 stakeholder yang berasal dari empat desa di Kecamatan Balongan mengikuti kegiatan tersebut.
Camat Balongan, Bastoni yang ikut mendampingi studi banding tersebut sangat mengapresiasi upaya yang dilakukan RU VI. “Program ini sangat bermanfaat karena bisa meningkatkan pengetahuan masyarakat Balongan dalam bercocok tanam sesuai dengan pilar pemberdayaan yang dimiliki oleh CSR Pertamina RU VI Balongan,” ujarnya.
Selain mendapatkan penjelasan materi melalui class room, mereka juga diajarkan cara menyemai benih pada media rockwool dengan baik dan benar. Selain itu, mereka diajak meninjau langsung lahan pertanian secara hidroponik untuk melihat tahapan proses pertaniannya mulai dari pemindahan bibit ke media tanam hidroponik, pemeliharannya, hingga proses panennya,,
Sistem pertanian secara hidroponik ini ternyata mendapat antusias yang cukup tinggi dari peserta, hal ini terlihat melalui banyaknya pertanyaan yang dilontarkan oleh para peserta. Beberapa hal yang ditanyakan diantaranya cara memilih tanaman yang bisa ditanam secara hidroponik, proses pemilihan bibit yang baik, hingga proses pemberian nutrisi tanaman. Antusiasme juga ditunjukkan oleh Camat Balongan yang mengharapkan sistem pertanian hidroponik ini bisa diimplementasikan di Balongan karena harga jual sayuran dengan sistem hidroponik cukup menjanjikan.•RUVI