PANGKALPINANG - PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) II Sumbagsel memberikan 1.000 masker ke Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yang nantinya akan didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Upaya tersebut dilakukan agar Kepulauan Babel tetap berada di zona hijau.
Bantuan itu diserahkan langsung oleh General Manager Pertamina MOR II Sumbagsel Asep Wicaksono Hadi kepada Erzaldi Rosman Djohan selaku Gubernur Kepulauan Bangka Belitung di sela-sela acara penandatanganan Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama Rekonsiliasi Data Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, bertempat di RM Gale-Gale, Pangkalan Baru, Bangka, pada Rabu, 16 September 2020.
“Di tengah pandemi Covid-19, Pertamina tetap memperhatikan operasional bisnis perusahaan terus berjalan, untuk memastikan ketersediaan energi bagi masyarakat tetep terjaga, terutama dalam menjaga ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) dan Elpiji, hingga penyaluran energi penugasan ke pelosok negeri,” ungkap Region Manager Communication, Relation & CSR Sumbagsel Dewi Sri Utami.
Meskipun dalam tekanan situasi COVID-19, baik aktivitas perkantoran maupun operasional Pertamina tetap berjalan, tentunya dengan tetap memperhatikan sejumlah protokol kesehatan.
Dewi kemudian menambahkan bahwa Pertamina rutin melakukan rapid dan swab test terhadap pekerjanya, pemantauan kesehatan secara online, melakukan berbagai pengecekan kesehatan, kewajiban pengukuran suhu tubuh, pemakaian masker, rutin cuci tangan, hingga social distancing.
Selain itu, Pertamina juga rutin melakukan penyemprotan cairan disinfektan terhadap pelbagai fasilitas operasionalnya seperti Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) hingga musala.
Terkait transaksi, Pertamina juga mendorong penggunaan fasilitas transaksi non tunai untuk menekan rantai penyebaran COVID-19. Hingga kini tercatat sudah 46 SPBU di Kepulauan Bangka Belitung, sudah bisa melakukan metode pembayaran nontunai melalui aplikasi MyPertamina.
"Dengan metode pembayaran nontunai, konsumen setia Pertamina dapat meminimalisir kontak langsung saat bertransaksi. Metode transaksi digital lebih aman dibandingkan penggunaan uang kertas ataupun koin," ujar Dewi. *MOR II/HM