BANJARMASIN – Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VI Kalimantan melalui Integrated Terminal Banjarmasin menghadiri kegiatan Dies Natalis ke-62 Universitas Lambung Mangkurat bertempat di General Building Universitas Lambung Mangkurat, pada Senin, 21 September 2020.
Dalam kesempatan ini, Rektor Universitas Lambung Mangkurat Prof. Dr. H. Sutarto Hadi memberikan penghargaan kepada Integrated Terminal Banjarmasin atas kegiatan Program Corporate Social Responsibility (CSR) bidang lingkungan yaitu Konservasi dan Perlindungan Bekantan serta Mangrove Rambai yang diterima langsung oleh Integrated Terminal Manager Banjarmasin F. Moris Wungubelen.
Sutarto mengungkapkan, ”Mewakili segenap civitas akademika Universitas Lambung Mangkurat, saya mengucapkan terima kasih atas segela dukungan dari Pertamina Integrated Terminal Banjarmasin yang sudah sejak lama melakukan konservasi bekantan dan mangrove rambai di ekosistem lahan basah bersama Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia. Semoga dampak kegiatan ini terus berlanjut, bukan hanya bagi ekosistem lahan basah dan bekantan, tetapi juga semakin meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam perlindungan keanekaragaman hayati di provinsi Kalimantan Selatan.”
Moris pun menyampaikan rasa terima kasih diberikan penghargaan dari Universitas Lambung Mangkurat atas komitmen Pertamina dalam konservasi Bekantan dan mangrove rambai di ekosistem lahan basah di Kalimantan Selatan.
Kegiatan yang dibuka oleh Gubernur Kalimantan Selatan Sabirin Noor, sekaligus secara simbolis meletakkan batu pertama pembangunan Gedung Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Lambung Mangkurat.
Dirinya menyampaikan bahwa Universitas Lambung Mangkurat menjadi kawah candradimuka tempat mendidik sumber daya manusia yang handal di Kalimantan Selatan dan menjadi pionir penyelamatan ekosistem lahan basah sesuai visi dan misi Universitas.
"Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah bersinergi bersama masyarakat dan perusahaan, seperti Pertamina Integrated Terminal Banjarmasin dalam konservasi bekantan dan mangrove rambai,” tutur Sabirin.
“Kami berharap melalui kegiatan itu akan semakin banyak yang peduli terhadap keanekagaraman hayati dan kerja sama dari banyak pihak untuk menciptakan konservasi dan perlindungan bekantan dan mangrove rambai dalam penyelamatan ekosistem di Kalimantan Selatan,” tutup Moris. *MOR VI/HM