JAKARTA - PT Pertamina Trans Kontinental (PTK), bagian dari PT Pertamina International Shipping subholding Integrated Marine Logistics (PIS SH IML), mengadakan pelatihan wirausaha bagi ibu-ibu di kawasan pesisir Kelurahan Kabil, Kecamatan Nongsa, Batam.
Kegiatan ini merupakan salah satu bagian dari kegiatan CSR bidang pemberdayaan yang dilaksanakan oleh PTK kepada masyarakat di sekitar wilayah operasi. Pelatihan ini dilaksanakan tanggal 11 – 12 Agustus 2022 di Aula Kantor PTK Area Batam yang dihadiri oleh Manager Marketing Region I Tomo Siagian, Manager Marketing Area Batam Erwin, dan Relations PTK Pusat.
VP Legal & Relation Frits Tommy H. Sibuea mengatakan bahwa program pelatihan kepada para pelaku UMKM pesisir merupakan kegiatan yang mendukung visi Pertamina untuk mengembangkan usaha masyarakat di kawasan pesisir, di mana PTK yang berkecimpung di dunia kemaritiman beroperasi dan berdampingan dengan masyarakat pesisir.
"Pelatihan ini merupakan salah satu program yang kita lakukan dalam bentuk pemberdayaan ekonomi pesisir yang diharapkan dapat membantu menumbuhkan perekonomian masyarakat,” ujarnya.
Pelatihan yang dilaksanakan adalah terkait perencanaan usaha menggunakan Business Model Canvas (BMC) yang berbicara mengenai usaha mulai dari persiapan produk hingga produk tersebut sampai ke konsumen. Selain itu juga, dilakukan pelatihan digital marketing melalui platform Whatsapp Business.
Peserta pelatihan merupakan ibu-ibu Kelurahan Kabil yang memiliki usaha selama minimal 1 tahun dan berkomitmen untuk mengikuti pelatihan dan pendampingan, serta bersedia untuk memberikan informasi mengenai perkembangan usahanya. Pendampingan dilakukan dalam bentuk konseling dan grup diskusi selama satu tahun yang dibimbing oleh mentor yang berpengalaman.
Ibu-ibu pelaku UMKM ini sangat antusias dan merasa terbantu dengan adanya pelatihan. Diharapkan pelatihan tersebut menambah pengetahuan tentang marketing dalam mengembangkan usaha dan memberikan masukan-masukan bagi para pelaku UMKM yang mengalami kesulitan akibat pandemi.
“Selama ini saya selalu bingung dan sulit mencari solusi setiap permasalahan usaha yang saya temui, terlebih saat kondisi pandemi. Dengan adanya kelompok usaha yang telah dibentuk kami bisa mendapatkan masukan dari pendamping usaha dan juga bisa saling berdiskusi untuk mencari solusi yang terbaik. Harapan kami kegiatan ini terus berlanjut ke depan agar kami bisa lebih mandiri dan makin berkembang usaha kami,” jelas Nurhanah, salah saty peserta pelatihan.
Program pemberdayaan perempuan ini merupakan bentuk tanggung jawab sosial lingkungan PTK terhadap masyarakat di wilayah operasional kerja PTK. Melalui program ini, diharapkan dapat memberikan manfaat serta mendorong perekonomian masyarakat setempat.*SHIML-PTK