Dumai – Program Corporate Social Responsibility (CSR) Refinery Unit II Dumai merangkul ibu-ibu rumah tangga yang tinggal di ring 1 daerah opeasi RU II. Mereka yang tergabung dalam Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Adeli’s diajarkan keterampilan menjahit dan kerajinan tangan dari bahan bekas atau sampah rumah tangga seperti koran, bungkus minuman instan, bungkus minyak, serta kerajinan tangan dari bahan-bahan serat alam.
KSM Adeli’s dampingan PNPM Mandiri Perkotaan ini mendapatkan pelatihan dalam rangka meningkatkan keahlian para anggota sehingga mampu menghasilkan produk yang diminati banyak orang dan berdaya saing tinggi.
“Awal mulanya kami hanya membuat gantungan-gantungan kunci dari kain perca dengan bentuk-bentuk yang menarik dan dijahit secara manual dengan tangan. Cukup banyak orderan yang kami terima untuk souvenir acara. Impian kami tidak hanya cukup sekadar bisa membuat gantungan kunci, tapi ingin bisa menghasilkan barang yang lebih bervariasi,” ungkap Ketua KSM Adeli’s, Nofliyarni.
Di samping memberikan pembekalan keterampilan menjahit selama tiga bulan, pada 2013, RU II memberikan bantuan dana sebesar Rp 10 juta untuk dibelikan dua mesin bordir beserta perlengkapan jahit lainnya.
Pelatihan yang diberikan oleh RU II diakui memberikan pengaruh besar terhadap KSM Adeli’s, yang awalnya hanya beranggotakan lima orang. Pada 26 Maret 2014, RU II kembali mengucurkan dana sebesar Rp 30 juta untuk menambah beberapa unit mesin bordir dan mesin jahit serta modal untuk bahan baku keperluan kerajinan tangan. Berbagai produk yang dihasilkan adalah Bordiran Selendang, Mukena, Bordir Pakaian Wanita, serta produk jahitan lainnya. Selain itu kerajinan tangan berupa dompet, tas, tutup saji dan lain-lainnya.
Hasil kreativitas KSM yang berlokasi Jl. Kaharuddin Nasution, Kelurahan Jaya Mukti, Dumai ini dijual pada pameran-pameran dan menerima orderan dari berbagai pihak. Sebagian dari hasil penjualan, mereka gunakan kembali untuk modal untuk pengembangan usaha dan sisa keuntungannya dikumpulkan hingga memperoleh nilai yang cukup maksimal untuk dibagi rata yang saat ini beranggotakan 24 orang.
“Kami bersyukur karena Pertamina mewujudkan impian kami, para ibu rumah tangga, sehingga mampu berkiprah di tengah masyarakat dan meningkatkan taraf perekonomian keluarga,” ucap Nofliyarni.•IRLI