PALEMBANG, SUMATERA SELATAN – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit III Plaju (Kilang Pertamina Plaju, red) terus meneguhkan komitmennya sebagai perusahaan yang peduli pada pelestarian keanekaragaman hayati. Komitmen itu diwujudkan salah satunya dengan melestarikan ikan belida sebagai endemik Sungai Musi, sebagai bentuk dukungan pada pemerintah sebagai pemangku kebijakan.
Keseriusan perusahaan kilang minyak yang berdiri di pinggir Sungai Musi ini dalam melestarikan belida, termaktub dalam program yang dinamakan Belida Musi Lestari, yang diinisiasi sejak 2018.
Pertamina tidak berjalan sendiri. Berbagai elemen pemerintah yang memiliki kepentingan terhadap pelestarian Ikan Belida pun digaet, salah satunya Badan Riset Perikanan Perairan Umum dan Penyuluhan Perikanan (BRPPUPP) Palembang, yang bermitra dengan Pertamina sebelum program ini dikolaborasikan bersama Badan Riset & Inovasi Nasional (BRIN).
Karena konsistensinya, Kilang Pertamina Plaju pun ditunjuk jadi role model dan percontohan bagi dunia usaha lain di Sumatra Selatan dalam upaya konservasi Belida.
Ahmad Adi Suhendra, Jr. Officer II CSR & SMEPP Kilang Pertamina Plaju mengungkapkan beberapa milestone yang telah dijalankan Pertamina dalam program Belida Musi Lestari, pada Focus Group Discussion (FGD) tentang Pendataan Ikan Belida di Sumatra Selatan yang diadakan oleh Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut Padang, di Aula Ondara BRPPUPP Palembang, Senin, 19 Juni 2023.
Suhendra menjelaskan, niat baik Kilang Pertamina Plaju dalam pelestarian Belida sebagai salah satu keanekaragaman hayati, didukung oleh aspek tata Kelola (governance) yang kuat dari top manajemen.
“Total belida yang dibudidayakan yang pada awalnya berjumlah 17 ekor pada 2020, telah berkembang biak secara berkelanjutan, hingga pada 2023 telah terdapat 11 induk, 30 ekor G1, 2 ekor anakan baru dan 7 ekor ikan putak,” kata Suhendra.
Kasubag Umum BRPPUPP Palembang, Ruli Ismanto mengapresiasi langkah yang dimulai oleh Kilang Pertamina Plaju sebagai BUMN penopang perekonomian yang cukup penting di Sumatra Selatan. Sebab, Ia menyebut masih banyak pelaku usaha yang belum memiliki kesadaran serupa.
“Hasil terkait petunjuk teknis harus dapat disampaikan kepada pelaku usaha. Seperti yang kita ketahui, kita melakukan konservasi harus ada solusi terhadap perekonomian masyarakat terhadap pemberdayaan ini,” ujarnya.
Suhendra berharap, kolaborasi Kilang Pertamina Plaju bersama pemerintah, LSM, Perguruan Tinggi dan stakeholder dapat merangkul seluruh elemen masyarakat terkait pemberdayaan ikan belida di Sumatera Selatan dapat terus berkembang. Dengan adanya peran ini, diharapkan pelestarian keanekaragaman hayati ini juga berdampak pada peningkatan ekonomi berkelanjutan.*SHR&P PLAJU