BALI - Pertamina International Shipping (PIS) terbukti nyata mendukung keberlanjutan lingkungan dan kelautan melalui upaya-upaya dekarbonisasi dan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) "BerSEAnergi untuk Laut".
Hal ini dipaparkan oleh Direktur Armada PIS M. Irfan Zainul Fikri saat memberikan sambutan pembukaan dalam kegiatan Bali Ocean Days (BOD) Conference & Showcase yang diselenggarakan di Intercontinental Bali Resort, Jimbaran, Bali pada tanggal 19-20 Januari 2024.
Mengusung tema “Exploring Marine Conservation in Indonesia & Beyond”, kegiatan BOD 2024 ini mendapat dukungan dari pemangku kepentingan dan pelaku industri khususnya yang terlibat dalam bidang lingkungan dan kelautan.
Irfan memaparkan program berSEAnergi untuk Laut yang menjadi inspirasi masa depan kelautan Indonesia serta pemaparan kontribusi PIS dalam penurunan emisi karbon. Ia menekankan betapa krusialnya peran ekosistem laut dalam menjaga kelangsungan hidup di bumi, sejalan dengan inisiatif yang diangkat oleh Bali Ocean Days.
Inisiatif ini bertujuan untuk membangkitkan kesadaran lingkungan dan mengubah komitmen menjadi aksi konkret. Lebih lanjut, Irfan juga menyoroti urgensi dalam mencapai tujuan-tujuan strategis yang esensial untuk menjaga kesehatan planet kita, khususnya dalam upaya mengurangi polusi dan menurunkan tingkat keasaman laut.
“Di PIS kami turut berpartisipasi dalam kegiatan pelestarian lingkungan, seperti Program TJSL BerSEAnergi untuk Laut yang berfokus pada pelestarian ekosistem laut dan pemberdayaan masyarakat pesisir demi tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG's). Sementara dari sisi operasional kami melakukan program penurunan emisi dengan melakukan tindakan nyata berupa peremajaan 22 unit kapal tanker demi menekan emisi karbon hingga 2,8 juta ton CO2 per tahun pada 2030," ungkap Irfan.
Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) selaku inisiator kegiatan ini melalui Deputi Kedaulatan Maritim dan Energi, Jodi Mahardi mengatakan, saat ini Pemerintah Indonesia menjajaki konsep bank biru yang fokus memberikan pembiayaan untuk proyek di sektor kelautan karena ekonomi berbasis kelautan memiliki potensi besar menyokong perekonomian tanah air.
"Sebagai negara maritim terbesar, Pemerintah Indonesia dan sektor swasta harus berkolaborasi untuk memastikan TPB 14 yg saat ini hanya menerima 0.01% dari SDG Financing mendapatkan pendanaan yang sepadan, memastikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, serta memperkuat kerja sama global dalam ekonomi biru," ujar Jodi.
Sementara itu, Ketua Komite Pelaksana BOD 2024, Yoke Darmawan menggarisbawahi komitmen Bali untuk menjadi pemimpin global dalam konservasi laut, menampilkan pendekatan inovatif dan upaya kolaboratif untuk mengatasi tantangan seperti penangkapan ikan berlebihan, polusi plastik, degradasi habitat dan konservasi koral dan keragaman biota laut.
Kegiatan Bali Ocean Days berupaya untuk menginspirasi tidak hanya komunitas lokal tetapi juga komunitas internasional untuk bergandengan tangan dalam menjaga lautan kita untuk generasi mendatang.*SHIML