BALIKPAPAN, KALIMANTAN TIMUR - Sebagai bagian untuk meningkatkan kapasitas kelompok, mitra binaan Pertamina melalui PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan lakukan studi banding. Kali ini kelompok yang melakukan studi banding adalah kelompok Mario Jela. Studi Banding dilakukan dengan mengunjungi kelompok Abadan di Pandora Balikpapan (Sabtu, 14/01).
Mario Jela merupakan kelompok binaan PT KPI Unit Balikpapan yang berfokus pada pengelolaan limbah jelantah. Saat ini kelompok Mario Jela juga telah mampu mengolah minyak jelantah menjadi beberapa produk turunan diantaranya adalah lilin aroma terapi dan pewangi ruangan atau wax sachet.
"Ada harapan besar setelah studi banding dari Pandora ini. Kedepan kami harus terus semangat untuk berinovasi dan konsisten dalam menemukan dan mengembangkan ide-ide baru. Kami harus menunjukkan bahwasanya kami ini penggerak, apalagi yang bersangkutan dengan keberlanjutan lingkungan," kata salah satu anggota Mario Jela Rostiati.
Pengurus kelompok Abadan menyambut baik kedatangan para anggota Kelompok Mariojela. "Kelompok seperti Mario Jela ini adalah salah satu kelompok yang bagus untuk tetap dikembang dengan terus mengumpulkan jelantah beserta mengembangkan produk turunannya. Semoga antara Abadan dan Mario Jela kedepan dapat terus bersinergi tidak berhenti dalam studi banding saat ini saja," ujar salah satu pengurus Abadan Lisa.
Di tempat terpisah, Area Manager Communication, Relations & CSR PT KPI Unit Balikpapan Ely Chandra Peranginangin menjelaskan bahwa pemilihan studi banding ke kelompok Abandan didasari dengan beberapa pertimbangan.
"Abadan dipilih karena merupakan salah satu perusahaan start up pengolahan minyak jelantah dan sampah anorganik yang sudah berkembang dan kami pandang dapat menularkan semangat kesuksesan kepada kelompok Mariojela," kata Chandra.
Selain itu menurut Chandra, kegiatan studi banding ini menjadi salah satu cara agar kelompok binaan dapat menggali kembali potensi-potensi lain yang dapat dilakukan oleh Kelompok Mario Jela terutama dalam hal mengumpulkan jelantah dan juga produk olahan turunannya.
Kelompok Abadan berlokasi di Pandora atau Pusat Industri Daur Oelang Rumahan di Balikpapan Baru. Kelompok ini merupakan mitra binaan DPPU Sepinggan PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan.
"Melalui studi banding ini, Kelompok Mariojela mendapatkan edukasi baru mengenai pengolahan minyak jelantah yang diolah menjadi biodiesel di Pandora," ujar Chandra. Proses pengolahan jelantah menjadi biodiesel di Abadan sendiri dilakukan bekerjasama dengan para nelayan dengan menggunakan teknik barter 2 liter minyak jelantah yang ditukar dengan 1 liter biodiesel yang mana biodiesel tersebut alternatif dari solar yang dapat dijadikan sebagai bahan bakar perahu nelayan.
Chandra mengharapkan melalui kegiatan ini, kelompok Mario Jela yang telah dibina sejak tahun 2018 ini harus semakin bisa menunjukkan kemandirian. "Semoga studi banding ini menjadi modal dan pembelajaran bagi kelompok untuk terus bersemangat menggerakkan masyarakat terlibat aktif dalam menjaga lingkungan terutama untuk mencegah masyarakat membuang jelantah sembarangan," tutup Chandra.*SHR&P BALIKPAPAN