CILACAP, JAWA TENGAH - Sekretariat Jenderal (Setjen) Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) mengadakan kunjungan kerja di Kabupaten Cilacap, Jumat, 3 Mei 2024. Salah satu yang menjadi perhatian adalah keberadaan Bank Sampah Abhipraya Kelurahan Kutawaru, Cilacap Tengah binaan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap.
Rombongan yang dipimpin Mayjen TNI Syachriyal E. Siregar sebagai penanggung jawab didampingi ketua kelompok kerja Brigjen TNI Godman Siagian, Sekretaris Kol. Laut (E) Yudo Purnomo dan beberapa anggota serta narasumber.
Kunjungan bertema ‘Pembangunan Nasional Berkelanjutan melalui Optimalisasi Pendayagunaan Sumber Daya Sampah guna Memperkuat Ekonomi Sirkuler’ ini diterima oleh Pj. Sekda, Sujito di ruang Prasanda Pendopo Wijayakusuma. Dihadiri kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, serta perwakilan BUMN seperti KPI RU IV Cilacap dan Solusi Bangun Indonesia (SBI).
Sujito menyampaikan sebagai kabupaten terluas di Jawa Tengah dengan 1,9 juta jiwa berbanding lurus dengan potensi timbulan sampah yang cukup besar. “Potensi timbulan sampah dalam satu hari sebanyak 955 ton dengan komposisi lebih dari 66 persen organik, dan 33 persen anorganik,” katanya.
Sistem pengelolaan sampah terbagi 3 unit Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), yaitu TPA Malabar untuk wilayah eks Distrik Majenang, TPA Kunci untuk wilayah eks Distrik Sidareja, dan TPA Tritih Lor untuk Wilayah Kota Cilacap dan sekitarnya. “Khusus TPA Tritih Lor dilengkapi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Refuse Derived Fuel (TPST RDF) seluas 3 hektar,” imbuh Sujito.
Di kesempatan yang sama, Manager Operation Performance Improvement (OPI) RU IV Cilacap, Agus Rahmat Jamal memaparkan kontribusi Kilang Cilacap dalam pengelolaan sampah melalui binaan Bank Sampah Abhipraya Kelurahan Kutawaru. “Bank Sampah Abhipraya merupakan bagian dari program Mamaku (Masyarakat Mandiri Kutawaru) yang misi utamanya adalah pemberdayaan eks ABK (Anak Buah Kapal) dan eks TKI (Tenaga Kerja Indonesia),” jelasnya.
Agus menjelaslan, Abhipraya hadir sejak 2020 sebagai inisiatif menyelesaikan persoalan sampah mengingat ketiadaan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di kelurahan ini. “Pengelolaannya diserahkan kepada masyarakat setempat dengan optimalisasi pemanfaatan sampaH organik dan anorganik secara berkelanjutan,” ucapnya.
Sampah organik dikembangkan untuk budi daya magot dan kompos yang bernilai ekonomis, sehingga sampah tidak terbuang begitu saja. “Sedangkan sampah anorganik dipilah kembali untuk dimanfaatkan ulang, antara lain menjadi cacahan plastik yang bisa dijual kembali dengan harga lebih tinggi, serta pembuatan paving block. Selain meningkatkan perekonomian masyarakat juga menjadi upaya merawat lingkungan tetap bersih,” imbuh Agus.
Mayjen TNI Syachriyal E. Siregar mengapresiasi keberadaan Bank Sampah Abhipraya sebagai kontribusi nyata sekaligus mendukung target Indonesia Bebas Sampah pada 2025. ”Kami berterimakasih kepada KPI RU IV dan Bank Sampah Abhipraya yang turut mendukung penyelesaian persoalan sampah,” ungkapnya.
Usai paparan dan diskusi, kunjungan dilengkapi peninjauan langsung Bank Sampah Abhipraya untuk melihat proses pengelolaan sampah di Kelurahan Kutawaru.*SHR&P CILACAP