BOYOLALI -- Yuni Lestari (28 tahun) salah warga Kongklangan RT 4 RW 5 Desa Tawangsari, Teras, Boyolali tersenyum ceria saat bercerita tentang dirinya yang saat ini sudah bisa membatik.
Perempuan yang menyandang cerebral palsy ini mengalami kelumpuhan pada kedua kaki dan tangan kanannya semenjak kecil. Akibatnya, keinginan untuk mengakses pendidikan dan bermain seperti anak-anak pada umumnya pun sirna.
Keadaan tersebut berubah saat Pertamina melalui unit operasi Terminal BBM Boyolali hadir pada tahun 2017. Yuni mendapatkan pendampingan intensif berupa terapi fisik dan pendampingan psiko sosial selama tiga bulan berturut-turut.
Semangat Yuni untuk belajar dan menghasilkan batik yang menarik, membuat Terminal BBM Boyolali menginisiasi pembentukan komunitas Sriekandi Patra (Sanggar Inspirasi Karya Inovasi Difabel) pada 9 April 2018 yang terdiri dari 5 anggota penyandang disabilitas.
Kini, Yuni sudah bisa beraktivitas dengan mandiri dan berinteraksi dengan masyarakat sekitar dengan baik. Bahkan, ia kini sudah dapat membatik dengan tangan kirinya. Batik tulis yang dihasilkan Yuni pun disenangi konsumen.
Sekarang, di Sanggar Sriekandi Patra, Yuni juga berperan sebagai mentor bagi teman-teman lainnya. Salah satunya Dharmawan (11). Mencontoh dari Yuni yang memiliki keterbatasan fisik yang sama, ia mengalami perkembangan yang luar biasa. Dari segi fisik, Dharmawan sudah bisa berpindah tempat tanpa harus menggunakan kursi roda. Ia juga sudah memiliki kemampuan membatik.
Yuni dan Dharmawan sangat berterima kasih atas bimbingan Pertamina selama ini. Mereka merasakan manfaat yang luar biasa bergabung di Sanggar Sriekandi Patra. Mereka antusias melukis masa depan dengan berkarya melalui membatik.
"Terima kasih Pertamina, hidupku sekarang penuh dengan semangat," kata perempuan yang baru saja menikah dua bulan lalu.•KUN