PEKANBARU – Pertamina meningkatkan kewaspadaan dan kesiapan pekerjanya menghadapi COVID-19. Salah satunya dengan membentuk tim task force pencegahan infeksi COVID-19 di bawah pimpinan Direksi Pertamina. Tugas tim task force melakukan langkah pencegahan infeksi COVID-19, dengan tetap mengutamakan pemenuhan kebutuhan energi masyarakat.
Unit Manager Comm, Rel & CSR Marketing Operation Region (MOR) I, M. Roby Hervindo menegaskan di tengah kewaspadaan atas virus Corona atau COVID-19, operasional penyaluran elpiji dan BBM tetap berjalan normal.
"Di Provinsi Riau hingga Februari 2020, Pertamina telah menyalurkan Premium sebesar 117,12 juta liter. Sedangkan untuk Biosolar, disalurkan sebanyak 127,02 juta liter," ujarnya.
Selain itu, untuk penyaluran Elpiji 3 Kg, periode Januari hingga Februari 2020 disalurkan total 8,04 juta tabung melalui 91 agen dan 4.399 pangkalan di seluruh Riau.
“Kami berharap masyarakat tetap tenang. Belilah BBM dan elpiji sesuai kebutuhan dan peruntukannya. Stok BBM dan elpiji yang tersedia di Fuel Terminal mampu memenuhi kebutuhan masyarakat hingga 16 hari ke depan," tambah Roby.
Untuk menghindari pembelian berlebih maupun aksi ambil untung pengecer, agen dan pangkalan elpiji diinstruksikan untuk tidak melayani pembelian tabung elpiji subsidi 3 kg baru. Konsumen hanya diperbolehkan menukar tabung elpiji 3 kg kosong dengan yang isi di pangkalan, maksimum 2 tabung per konsumen.
Pembelian tabung gas baru, diperbolehkan untuk jenis Bright Gas dan LPG 12 Kg. Kepada pangkalan juga ditekankan kembali untuk menjual sesuai HET, kepada konsumen yang berhak.
"Bila masyarakat menemukan indikasi pelanggaran ketentuan oleh SPBU maupun pangkalan, laporkan melalui Call Centre Pertamina 135. Atau email pcc@pertamina.com,. Kami menindaklanjuti semua laporan yang masuk," tutup Roby.*MOR I