JAKARTA – Pertamina kembali mengadakan leadership insight bagi peserta GM Academy Crash Program di Executive Lounge Kantor Pusat Pertamina, Senin (16/12). Kegiatan tersebut menghadirkan tiga narasumber, yaitu Direktur Pengolahan periode 2010–2012 Edi Setianto, EVP Government Relations dari PT Cardig Aero Service Hotasi Nababan, dan Wakil Rektor Universitas Pertamina Budi W Soetjipto.
Menurut Direktur Pengolahan Pertamina Budi Santoso Syarif, kegiatan ini dimaksudkan untuk mempersiapkan para pemimpin masa depan yang andal dan kompeten di bidang pengolahan.
“Hingga tahun depan, ada beberapa pimpinan kilang yang akan memasuki masa purna karya. Oleh karena itu, GM Academy Crash Program menjadi salah satu kesempatan emas bagi insan pengolahan level pimpinan untuk menunjukkan kualitasnya untuk meneruskan tongkat kepemimpinan pendahulunya,” ujar Budi.
Ia berharap, para peserta program ini dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya dengan menggali ilmu dari tiga narasumber yang dihadirkan oleh perusahaan.
Dalam kesempatan tersebut, tiga narasumber tersebut berbagi pengalaman dalam memberikan pemahaman mengenai leadership agility dari berbagai sudut pandang sehingga para peserta dapat memiliki kompetensi yang mumpuni sebagai pemimpin masa depan kilang Pertamina di tengah tantangan bisnis yang semakin dinamis.
Vice President Refining Performance Excellence Yoshua I. M. Nababan menegaskan, seorang calon pemimpin harus lincah dalam menghadapi dinamika yang sangat cepat dalam dunia bisnis sehingga mereka harus bisa cepat beradaptasi dan mengantisipasi perubahan-perubahan tersebut.
"Dengan mengikuti program yang berjalan selama enam bulan ini diharapkan para GM dan successor-nya mempunyai bekal sehingga mereka dapat mengelola bisnis di unit lebih baik lagi, lebih tangkas, cermat, dan bisa lebih adaptif dan responsif, serta mampu mengelola bisnis kilang dengan andal," tukas Yoshua.
Salah satu peserta, Wahyu Sulistyo Wibowo, mengaku sangat bersyukur mendapatkan pembelajaran banyak hal dari para narasumber. "Kami mendapatkan insight untuk dapat mengambil keputusan yang tepat dan cara memitigasi risiko bisnis. Insight ini sangat kami perlukan untuk diterapkan di lingkungan kerja masing-masing,” tutur Wahyu yang saat ini menjabat sebagai Manager Engineering & Development RU VI Balongan.•HANA/ft. AA