BALIKPAPAN -- Final Pertamina Move On Project resmi digelar di kantor besar Refinery Unit V Balikpapan, Senin (23/12). Pertamina Move On Project merupakan kompetisi pengajuan proposal ide inovasi khusus mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri di wilayah Kalimantan. Kompetisi ini dimulai sejak 3 Oktober 2019 dan dibagi menjadi 3 tahap yaitu penyisihan, semi final (presentasi online) dan final (presentasi tatap muka).
Dari babak penyisihan didapat sebanyak 64 proposal yang memenuhi persyaratan dari 76 proposal yang diterima dari berbagai PTN di seluruh Kalimantan. Kemudian dipilih menjadi 10 proposal untuk mengikuti semi final. Tim yang lolos 10 besar tersebut melakukan presentasi melalui video conference dengan juri. Dari tahap tersebut dipilih 5 tim proposal terbaik yang berhak mengikuti tahap final.
Sebanyak lima tim finalis yang berasal dari Pontianak, Samarinda, dan Balikpapan diundang ke Balikpapan untuk hadir secara langsung mempresentasikan proposalnua di hadapan juri. Seluruh biaya akomodasi dan transportasi peserta di tanggung oleh pihak Pertamina. Selain presentasi, peserta juga diminta membuat infografis mengenai project proposalnya untuk dinilai. Juri Pertamina Move On Project tahun 2019 kali ini adalah Lovi Gustian, S.E., M.H. selaku Pimred & direktur Balikpapan Tv, Masad Ali dengan latar belakang dosen ekonomi Universitas Tri Dharma Balikpapan, dan Fajri Pradana Putra dari Comm, Rel &CSR Pertamina Kalimantan.
Setelah melakukan presentasi, peserta diajak keliling mengunjungi area kilang minyak RU V Balikpapan untuk diberikan sedikit banyak pengetahuan mengenai bisnis Pertamina dari pengolahan. Sebuah pengalaman yang sangat langka bagi para peserta untuk mendapatkan kesempatan melihat bagaimana proses memasak.
"Alhamdulillah, saya menjadi salah satu finalis dari kompetisi Pertamina Move On Project. Tidak hanya fasilitasi kompetisi ini yang luar biasa, jarang-jarang kompetisi seperti ini dibiayai semuanya, dan tak tanggung-tanggung kami mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi kilang." Ujar Vikki dari Pontianak
Sebelum pengumuman juara, Heppy Wulansari selaku Region Manager Com, Rel & CSR Kalimantan mengungkapkan apresiasinya terhadap antusiasme peserta yang mengikuti kegiatan ini. Tahun 2019 merupakan tahun pertama bagi Pertamina Move On Project, harapannya dari kompetisi ini adalah untuk menjaring ide-ide cemerlang yang memiliki dampak positif bagi masyarakat maupun lingkungan. Juara dari kompetisi ini pun akan diajak bekerjasama oleh Pertamina untuk merealisasikan ide proposalnya.
Dengan berbagai pertimbangan dari juri akhirnya Juara Pertamina Move On Project 2019 diraih oleh tim or-tic dari Universitas Tanjungpura. Mereka dinobatkan sebagai juara pertama karena berhasil meyakinkan juri dengan inovasi berjudul "Or-Tic : Orange Plastic", yaitu plastik yang dibuat dari limbah kulit jeruk.
Juara II, tim helm kite dari Poltekes Kemenkes Pontianak & Universitas Tanjungpura dengan judul "Pemanfaatan Pineapple Leaf Fibre (PLF) dan Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) Sebagai Bahan Baku Pembuatan Helm Berbahan Komposit Transparan Berpenguat" yaitu helm yg dibuat dengan memanfaatkan limbah tandan kosong kelapa sawit dan serat nanas.
Juara III, tim hedso dari Politeknik Negeri Samarinda & IAIN Samarinda dengan judul "Optimalisasi Sampah Menjadi Energi" yaitu baterai energi yang dibuat dengan memanfaatkan limbah sampah organik.
Masing - masing pemenang mendapatkan trophy, sertifikat, dan dana project sebesar 25 jt rupiah. Selain itu setiap juara jg mendapatkan dana pembinaan sebesar 12,5 jt untuk juara I, 10 jt untuk juara II, 7,5 jt untuk juara III. Hadiah tersebut diserahkan langsung oleh General Manager RU V Balikpapan, Mulyono.
Mulyono mengatakan bahwa ide-ide dari para finalis memiliki potensi besar yang bagus untuk dikembangkan, dan berharap kompetisi seperti ini dapat berlanjut lagi di tahun depan.*RU V