JAKARTA – PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri (Tugu Mandiri) dan PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) bersinergi melangsungkan Webinar yang mengangkat tema Menyiasati Dampak Komorbid terhadap COVID-19, pada Jumat, 25 September 2020. Hal itu sebagai upaya mengedukasi para pekerja dari kedua perusahaan tersebut untuk memahami dampak ancaman virus corona.
Webinar yang diikuti sekitar 100 peserta itu menghadirkan narasumber dari Columbia Asia Hospital, yakni dr. Risky Akaputra, Sp.P, FISR.
Pada kesempatan tersebut, Direktur Utama Tugu Mandiri Hanindio Witoko Hadi mengatakan, kegiatan itu menjadi komitmen perusahaan untuk memberikan manfaat melalui sharing knowledge. Maka itu, hal tersebut menjadi sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan tentang Kesehatan, khususnya informasi terkait COVID-19 yang saat ini tengah menjadi fokus perhatian.
“Terima kasih atas kepercayaan PTK kepada Tugu Mandiri yang bisa menyelenggarakan webinar itu. Hal tersebut menjadi bagian dari sinergi Pertamina group. Mudah-mudahan ke depan dapat terus bersinergi dan akan memberikan dampak positif bagi kedua belah pihak,” ungkap Hanindio.
Dalam pembahasan webinar, komorbid atau penyakit penyerta menyebabkan pasien COVID-19 ke dalam lingkaran kehidupan yang berat dan sangat terkait dengan morbitas dan mortalitas yang signifikan.
Risky menjelaskan, Komorbid pada pasien COVID-19 di antaranya yaitu Hipertensi, Diabetes Melitus, penyakit jantung, PPOK, penyakit ginjal, gangguan nafas lain, hamil, asma, penyakit hati, TBC, kanker dan gangguan imun lainnya.
“Komorbiditas spesifik dapat meningkatkan risiko terkena infeksi yang lebih besar dan mengakibatkan cedera paru-paru yang lebih buruk bahkan berujung kematian,” jelasnya.
Di akhir sesi, Risky membagikan tipsnya bagaimana menyiasati komorbid pada masa pandemi, maka seseorang dengan penyakit penyerta harus secara cermat menerapkan strategi perlindungan pribadi. Tetap di rumah dan melakukan aktivitas dari rumah seperti olahraga, berjemur, bekerja, menjadi pilihan yang terbaik untuk dilakukan.
“Karena imunitas yang terganggu pada pasien komorbiditas, disarankan selama pasien menderita gejala ringan yang dapat dikontrol dari rumah, pasien itu juga harus tinggal dan berada di rumah,” ungkap dr. Risky. *AJTM/HM