BONTANG – Sebagai salah satu objek vital nasional (Obvitnas), Kilang Badak LNG memegang peranan penting untuk menjaga ketahanan produksi energi, baik nasional maupun internasional. Dalam menunjang hal tersebut, harus dipastikan bahwa sarana dan prasarana pendukung kegiatan tersebut dalam kondisi aman.
Pelabuhan, dalam hal ini Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) LNG/LPG Bontang Pertamina, sebagai salah satu fasilitias pendukung yang penting karena mayoritas penyaluran LNG melalui laut sehingga diperlukan adanya upaya untuk menjamin keamananan.
Excercise International Ship and Port Security Code (ISPS Code) merupakan salah satu upaya yang dilakukan Badak LNG untuk menjamin bahwa keamanan TUKS LNG/LPG Bontang bertaraf internasional.
Pada tahun ini, Exercise ISPS Code dilakukan dengan diintegrasikan dengan Major Emergency Drill Badak LNG. Dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, pelaksanaan Exercise ISPS Code dan Major Emergency Drill dilalukan secara tabletop dengan skenario terjadi ancaman teroris melalui telepon berupa upaya peledakan kilang Badak LNG pada Jumat 28 Mei 2021.
Bom ditempatkan di dua titik, yaitu area Loading Dock 1 dan Cargo Dock dengan meminta tebusan senilai sepuluh miliar rupiah. Setelah mendapat kabar tersebut, operator telepon segera menghubungkan telepon tersebut kepada Security Jaga (ext. 1111) karena hal ini terkait dengan keamanan. Penelepon tersebut segera berbicara dengan Supervisor Security dan mengatakan bahwa mereka sudah memasang bom dan akan meledak pada jam 12.00 siang. Supervisor Security segera melakukan komunikasi dengan teroris tersebut melalui load speaker sehingga dapat didengarkan oleh beberapa orang yang ada di sekitarnya.
Supervisor Security segera berkoordinasi dengan DPFSO dan PFSO, sejalan dengan itu jalur komunikasi internal terjalin antara PFSO dengan OET, MECC, MST, dan JECC, serta jalur komunikasi eksternal antara PFSO dengan PSO dan PSO kepada PSC. PSC segera berkoordinasi dengan kepolisiandan TNI Angkatan Laut guna melakukan pengamanan, penyisiran, dan penjinakan bom yang sudah ditempatkan oleh teroris tersebut.
Pjs. COO Badak LNG, M. Farouk Riza, mengatakan kegiatan emergency drill ini merupakan agenda rutin perusahaan yang bertujuan menguji kesiapan seluruh personil dalam menghadapi situasi darurat. Dengan latihan rutin ini, para pekerja Badak LNG dapat lebih sigap bila sewaktu-waktu terjadi ancaman bahaya yang tidak diduga. Dilakukannya Exercise ISPS Code ini juga untuk memenuhi kewajiban guna mempertahankan TUKS Bontang PT Pertamina Persero yang telah mendapatkan Statement of Compliance of A Port Facility, sekaligus untuk memastikan bahwa personil fasilitas pelabuhan terampil dalam semua tugas keamanan pada setiap tingkat keamanan.
“Program latihan ini berjalan lancar sesuai rangkaian simulasi yang sudah direncanakan. Tes ini menggambarkan saat terjadinya serangan yang dapat terjadi sewaktu-waktu, sekaligus menguji kesiapan para pekerja Badak LNG ketika mengalami kondisi serupa,” jelas Farouk.
Badak LNG sebagai salah satu objek vital nasional yang harus dijaga, agar terciptanya situasi aman. Maka melalui simulasi exercise ISPS Code dan emergency drill ini semua aspek diharapkan dapat membantu terlaksananya keamanan kilang Badak LNG. Ia pun mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung kegiatan ini. Serta partisipasi para pekerja dan mitra kerja Badak LNG dalam menyukseskan kegiatan latihan ini. *Badak LNG